Preparatory Committee (prepcom 3) atau konferensi perkotaan yang diselenggarakan di Grand City Surabaya kali ini tidak hanya berisi konferensi yang membahas seputar masalah kota, beberapa keberhasilan kota juga dipamerkan.
Beberapa kota di dalam negeri maupun luar negeri juga memamerkan upaya mereka dalam memajukan kota masing-masing.
Surabaya misalnya pada Prepcom3 kali ini sengaja memamerkan aplikasi
e-wadul sebagai aplikasi wadah dan keluhan masyarakat.
Tak hanya Surabaya, kabupaten Sidoarjo juga memamerkan aplikasi m-bonk sebuah aplikasi untuk menjaring laporan jalan rusak di Sidoarjo.
Jakarta juga tak ketinggalan dengan aplikasi Jakarta smart city. Jakarta memamerkan keberhasilannya dalam mengelola keluhan dan masukan dari warganya.
Tak hanya kota, beberapa kampus juga memamerkan peralatan ciptaan yang mampu membantu memajukan kota. ITS misalnya, dalam Prepcom3 ini memamerkan peralatan penjernih air.
Begitu juga ikatan ahli perencanaan dan arsitektur juga memamerkan beberapa solusi perkotaan.
Sementara itu, dalam Prepcom3 UN Habitat di hari pertama ini setidaknya akan dibahas 10 makalah tentang masalah perkotaan.
Diantaranya ruang publik dan masyarakat sipil dalam kasus gempa bumi yang terjadi di Nepal. Kemudian peran remaja dalam pembangunan perkotaan yang berkelanjutan, pemuda dalam aksi bermitra untuk perubahan, masalah di perkotaan baru.
Selain itu juga dibahas agenda kebijakan perkotaan monitoring dan evaluasi kualitas hidup dg contoh kasus di Teheran Iran. Serta krisis Pengungsi perkotaan. (fik/dwi/rst)