Sebanyak delapan desa di Benjeng, Gresik terendam banjir karena luapan Kali Lamong, Senin (8/2/2016).
Muhid Koordinator Tagana Kabupaten Gresik mengatakan, delapan desa tersebut yakni Bendo, Sedapurklagen, Kedungrukem, Munggugianti, Bulurejo, Ngablak, Dermo dan Sirnoboyo.
“Ini memang langganan banjir dan problemnya Kali Lamong sampai saat ini masih dangkal. Kalau hujan di kabupaten Lamongan dan Mojokerto otomatis air larinya ke Gresik terutama di Benjeng,” kata Muhid pada Radio Suara Surabaya.
Upaya yang dilakukan saat ini, Tagana akan melakukan penyisiran dengan mendirikan posko Tagana di Desa Munggugianti.
Banjir yang paling parah saat ini terpantau di Munggugianti dan Kedungrukem. Ketinggian air di dua desa tersebut antara 50-70 cm. “Kalau di jalan raya antara 20-25 cm sedangkan di jalan raya desa Ngablak juga aliran airnya cukup deras,” ujar dia.
“Kalau masyarakat tidak bisa masak di rumahnya, kita bangunkan juga dapur umum. Kalau pengalaman tahun lalu, dapur umum bisa mengcover kebutuhan warga. Yang penting logistik siap, kita bisa melayani masyarakat dengan baik,” kata dia.
Kata Muhid, sampai saat ini ini belum ada realisasi pengerukan Kali Lamong.
Sementara itu, yang sangat dibutuhkan warga saat ini diantaranya nasi bungkus karena warga tidak bisa memasak di dalam rumah. “Butuh ribuan nasi bungkus. Kami dari Tagana masih melakukan penyisiran, kalau dibutuhkan, kami akan siapkan semua kebutuhan warga,” tambah dia. (dwi)