Gerak Jalan Mojokerto-Surabaya (Mojosuro) bukan hanya diikuti para pemuda, yang fisiknya masih bugar. Namun sepasang nenek dan kakek tampak masih semangat ikut ambil bagian.
Bahkan mereka merupakan peserta aktif yang telah puluhan tahun tak pernah absen ikut Gerak Jalan Mojosuro.
Sunaryati (58) nenek asal Kebraon ini masih tampak sangat bugar. Dia mengaku, setiap tahunnya, selama 11 tahun terakhir, tidak pernah absen mengikuti Gerak Jalan Mojosuro.
“Tahun ini malah lebih sedikit. Yang banyak sepedanya. 16 ribu atau berapa itu. Ya, tetap semangat saja lah,” ujarnya saat ditemui suarasurabaya.net, Sabtu (12/11/2016) malam pukul 22.15 WIB, di depan Kebun Binatang Surabaya (KBS).
Hal yang sama diakui, Marsudi (72) dan Wardoyo (63) kakek bersaudara yang tinggal di Jalan Tembok Lor Gang II Nomor 18 A, Kecamatan Bubutan. Keduanya masih sangat bersemangat ikut gerak jalan Mojosuro.
“Saya sudah sekitar 25 kali. Saya absen satu kali, kalau ini (menunjuk saudaranya) malah sudah 26 kali,” kata Marsudi saat berjalan bersama ditemui di lokasi yang sama, depan KBS.
Kakek dan nenek ini, ketiganya, adalah peserta perorangan yang mengikuti gerak jalan Mojosuro. Selain perorangan, gerak jalan ini juga diikuti kategori kelompok. Pantauan di lokasi, kelompok peserta pertama tiba di KBS sekitar pukul 22.00 WIB.
Sementara kategori sepeda onthel sudah lebih dulu tiba di tempat finish, di depan Kantor Gubernur Jalan Pahlawan. Sebagian besar dari mereka bahkan sudah balik kanan, pulang ke rumah di daerah masing-masing menumpang truk yang telah disediakan oleh Pemprov Jatim.
Tibanya para peserta Gerak Jalan Mojosuro ini ternyata mengundang perhatian warga Surabaya, terutama yang sedang menghabiskan waktu malam minggu.
Cukup banyak warga yang memarkir motor di trotoar, bagian belakang tembok KBS Jalan Wonokromo. Salah satunya adalah Ndaru Bimanto (17) Siswa SMK 10 Surabaya.
Pemuda yang tinggal di Kedung Baruk, Rungkut ini mengaku iseng melihat gerak jalan Mojosuro. “Kepingin tahu saja. Daripada enggak ada kerjaan di rumah,” kata Ndaru yang nongkrong bersama dua temannya yang lain.
Ndaru mengaku hanya menghabiskan waktu sebelum berkumpul dengan klub motor Honda CB di sekitaran Patung Bambu Runcing Jalan Panglima Sudirman.
“Habis dari sini, nanti ke sana kumpul sama temen-temen club CB,” ujarnya.
Sebanyak kurang lebih 10 ribu peserta gerak jalan Mojokerto-Suroboyo, diberangkatkan dari Alun-alun Mojokerto pukul 16.00 WIB.
Para peserta tidak hanya berasal dari Surabaya atau Mojokerto, tapi juga datang dari luar Provinsi Jawa Timur. Misalnya dari NTT, NTB dan Jawa Barat.(den/fik)
Teks Foto :
– Sunaryati (58) nenek asal Kebraon sudah mengikuti Gerak Jalan Mojosuro selama 11 tahun terakhir. Foto : Tito suarasurabaya.net