Basaria Panjaitan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membenarkan, Tim Penyidik KPK telah melakukan penyidikan kasus pengadaan alat kesehatan (alkes) Rumah Sakit Pendidikan Unair di sejumlah lokasi di Surabaya.
“Sekarang KPK memang sedang menangani kasus. Kebetulan ada perusahaan dan beberapa tempat yang dibutuhkan data-data, yang kebetulan berada di Surabaya,” ujarnya kepada wartawan di Convention Hall Surabaya, Selasa (29/3/2016).
Informasi yang didapat suarasurabaya.net, KPK telah melakukan penggeledahan di Kantor Pemuda Pancasila (PP) Jalan Jimerto Surabaya, Senin (28/3/2016) petang.
Namun Basaria mengatakan, kasus yang sedang ditangani KPK dan mengharuskan Tim Penyidik KPK melakukan penggeledahan, sama sekali berbeda dengan kasus dugaan Dana Hibah Kadin Jatim yang sedang ditangani Kejati Jatim.
“Ini bukan kasus yang ditangani oleh kejaksaan sekarang. Tapi, kalau kejaksaan yang punya kasus (korupsi), ya memang KPK yang akan melakukan penyidikan,” katanya.
Penyidikan kasus yang sedang ditangani saat ini, kata Basaria, kebetulan bersamaan dengan maraknya pemberitaan mengenai kasus dugaan korupsi Kadin Jatim.
“Sebenarnya, kasus ini sudah dimuat di media. Kasus di Unair (Universitas Airlangga) itu. Sekarang, KPK dalam rangka melengkapi penyidikan. Ada berkas yang dibutuhkan dari beberapa perusahaan,” ujarnya.
Pada saat kasus dugaan korupsi pengadaan alkes RSP Unair Surabaya tahun anggaran 2010, KPK sempat memintai keterangan La Nyalla Mattaliti sebagai terperiksa pada Maret 2015 lalu.
KPK saat itu mendalami keterlibatan La Nyalla dalam kasus pengadaan alkes RSP Unair ini. Karena perusahaan milik La Nyala, PT Airlangga Tama, sempat melakukan joint operation (JO) dengan PT Pembangunan Perumahan (PP) di RS Unair sejak tahun 2010.
Agus Muslim Sekjen Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) PP, ketika dikonfirmasi oleh suarasurabaya.net mengatakan, penggeledahan di Kantor PP tidak berkaitan sama sekali dengan Organisasi Masyarakat Pemuda Pancasila.
“Itu langsung ke kantornya Pak Nyalla, jadi saya tidak bisa menjelaskan lebih jauh mengenai hal ini. Tanyakan langsung saja kepada pengacaranya Pak Nyalla,” ujarnya singkat. (den/dwi)