Sabtu, 23 November 2024

Jokowi Optimis WNI yang Disandera Abu Sayyaf Segera Bebas

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
Joko Widodo Presiden saat menjawab pertanyaan yang diajukan wartawan. Foto: Setpres

Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk membebaskan warga negara Indonesia yang disandera oleh kelompok teroris Abu Sayyaf di Filipina.

Meskipun mengalami kendala di lapangan, Joko Widodo Presiden tetap optimis dapat segera menyelesaikan permasalahan tersebut.

Pernyataan Jokowi Presiden, disampaikan ketika menjawab pertanyakan wartawan setelah Pencanangan Sensus Ekonomi 2016 di Istana Negara, Selasa (26/4/2016).

Dalam kesempatan tersebut, presiden memberikan informasi bahwa kondisi para warga negara Indonesia yang disandera tersebut dalam keadaan baik.

“Sampai saat ini kondisi para sandera masih baik. Tidak ada masalah,” jawab Presiden ketika ditanyakan mengenai jaminan yang diperoleh dari pemerintah Filipina.

Presiden juga menjelaskan bahwa pihak Indonesia tidak bisa turun langsung membantu pembebasan para sandera karena membutuhkan izin dari pihak Filipina.

“Kita harus sadar bahwa itu berada di negara lain. Kalau kita ingin masuk ke sana, harus ada izin. Kalau kita ingin mengerahkan TNI misalnya, itu juga perlu izin,” katanya.

Pemerintah Filipina pun juga harus mendapat persetujuan dari parlemen. “Ini yang memang sangat menyulitkan kita,” kata presiden.

Presiden memastikan bahwa komunikasi terus dilakukan, baik itu dengan pemerintah Filipina maupun dengan pihak yang menyandera.

Untuk menghindari kemungkinan terjadinya kembali penyanderaan warga negara Indonesia oleh kelompok teroris Abu Sayyaf, pemerintah akan mengadakan patroli bersama pemerintah Filipina dan Malaysia agar kawasan di sekitar ketiga negara lebih kondusif.

“Minggu ini kita akan undang panglima dari Malaysia dan Menlu Malaysia serta Panglima Filipina dan Menlu Filipina. Minggu ini kita akan ketemu di sini, kita akan mendiskusikan kemungkinan untuk melakukan patroli bersama sehingga memastikan bahwa kawasan itu betul-betul pada kondisi aman,” ujarnya.

Disinggung mengenai berapa lama waktu yang dibutuhkan agar para sandera dapat dibebaskan, presiden menjelaskan kesulitan-kesulitan yang dihadapi di lapangan. Namun, demikian beliau yakin masalah ini akan dapat segera diselesaikan.

“Tidak semudah itu, ini persoalan yang tidak mudah. Di wilayah sana juga sedang dikepung oleh tentara Filipina. Kita juga tahu, kemarin sandera sudah dipindah lagi ke tempat yang lain. Sandera yang dipindah-pindah ini sangat menyulitkan kita. Tapi Insya Allah segera kita selesaikan,” janji presiden.(jos/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs