Jumat, 22 November 2024

Jokowi Belum Menyiapkan Kapling untuk Golkar di Kabinet

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
Joko Widodo Presiden saat kunjungan kerja di Korsel. Foto: Setpres

Joko Widodo Presiden meminta pada semua pihak untuk menghormati terpilihnya Setya Novanto menjadi ketua umum Partai Golkar. Sebab ini merupakan pilihan yang diberikan oleh para pemegang hak suara pada Munaslub Partai Golkar, di Nusa Ddua Bali, yang berakhir Selasa 17 mei 2016.

“Ini wilayahnya Partai Golkar. Siapapun yang terpilih itu merupakan pilihan dari yang memiliki hak suara baik di DPP, DPD, maupun di ormas-ormasnya. Pilihan itu harus di hormati,” kata presiden dalam siaran pers yang dikirim di sela-sela kunjungan kerja di Korsel.

Mengenai kemungkinan masuknya Partai Golkar ke dalam kabinet, setelah partai bergambar pohon beringin itu bulat mendukung pemerintahan Jokowi-JK, Presiden menegaskan bahwa sampai saat ini belum ada pembicaraan lebih lanjut mengenai hal tersebut.

Presiden juga bicara soal Menko Polhukam yang mengumpulkan DPD Golkar.

Kata presiden hal ini sudah disampaikan dengan jelas di pembukaan Munaslub bahwa Presiden tidak melarang Luhut Binsar Panjaitan Menko Polhukam untuk menelephone atau mengumpulkan DPD. Demikian juga dengan Jusuf Kalla.

Presiden tidak mempermasalahkan keduanya untuk turut berperan dalam Munaslub Golkar dalam kapasitas masing-masing sebagai kader yang pernah aktif di Dewan Pertimbangan Partai Golkar serta mantan ketua umum Partai Golkar.

Mengomentari kemenangan Setnov, Zumrotin peneliti dan pengamat politik LIPI mengatakan kemenangan Setnov tak lepas dari peran Luhut.

Nyali luhut dinilai lebih hebat dari JK yang cenderung mendukung Ade Komarudin.

“Sekarang tinggal menunggu bagaimana langkah Setnov kedepan setelah menjadi nokoda partai Golkar,” kata Zumrotin. (jos/rs)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs