Setelah berunjuk rasa di depan Gedung Mahkamah Konstitusi, Istana Negara dan Mahkamah Agung, Kamis (29/9/2016) sejak pukul 12.00 WIB tadi, ribuan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), bergerak ke Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jalan HR Rasuna Sai.
5000an massa buruh menyampaikan dukungan agar lembaga yang dipimpin Agus Rahardjo, lebih gencar dalam upaya mengungkap kasus korupsi yang merugikan negara.
Di sela aksi unjuk rasa di depan Istana Negara tadi, Said Iqbal Presiden KSPI mengatakan para buruh akan menggelar aksi yang lebih masif, jika tuntutan yang disampaikan hari ini tidak direspon oleh pemerintah.
“Kalau aksi ini tidak direspon, kami akan melakukan unjuk rasa nasional. Jadi buruh stop produksi termasuk pekerja pelabuhan dan bandara seluruh Indonesia. Mungkin sekitar awal atau pertengahan November,” ujar Said kepada suarasurabaya.net, di Jakarta.
Unjuk rasa yang antara lain menuntut dicabutnya Undang-undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Tax Amnesty, dan meminta kenaikan upah minimum tahun 2017 ini berjalan tertib, tanpa ada bentrokan dengan aparat keamanan. (rid/rst)