Pemerintah Kota Surabaya mengklaim Jembatan Sukolilo Lor Kenjeran yang direncanakan menjadi ikon wisata pantai di Surabaya, sudah rampung 100 persen. Namun, jembatan ini belum bisa berfungsi sebelum ada instruksi dari Tri Rismaharini selaku wali kota.
Agus Iman Sonhaji Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya mengatakan, jembatan tersebut sudah berfungsi meski belum dibuka untuk umum.
“Sudah selesai kok. Kemarin saat tahun baru air mancurnya sudah dicoba,” ujarnya kepada suarasurabaya.net, Sabtu (16/1/2016).
Hanya saja, air mancur itu belum difungsikan secara kontinu, kata Agus, “karena listriknya kan besar”.
Jembatan Sukolilo Lor ini rencananya akan menjadi salah satu ikon yang akan dikenalkan kepada 5.000 peserta UN Habitat yang digelar di Surabaya, Juni 2016 mendatang.
Agus mengatakan, kemungkinan besar jembatan ini akan dibuka untuk umum beberapa waktu menjelang pelaksanaan UN Habitat. “Tapi kami masih koordinasi dengan semua jajaran. Selain itu, kami menunggu instruksi Bu Risma nanti bagaimana,” katanya.
Pengerjaan mega proyek Jembatan Kenjeran ini termasuk mengintegrasikan beberapa bagian infrastruktur. Antara lain bangunan jembatan, box culvert, plasa dan air mancur.
Jembatan dengan panjang 800 meter dan lebar sekitar 16 meter ini akan terbagi menjadi dua jalur, yaitu jalur khusus kendaraan roda empat dan roda dua.
Selain itu, akan ada jalur pedestrian, sehingga pejalan kaki bisa menikmati panorama laut dari atas jembatan.
Selain jembatan bernilai investasi Rp209 miliar ini, kawasan wisata Kenjeran akan dipadukan dengan ikon wisata lain seperti Sentra Ikan Bulak (SIB) dan Taman Bulak yang masih dalam tahap pengerjaan.(den/iss)