Soekarwo Gubernur Jawa Timur memastikan pabrik pengolah limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) akan segera didirikan di Mojokerto. Anggaran sebesar Rp50 miliar juga disiapkan untuk proses pembebasan lahan.
“Total butuh Rp50 miliar dan kita sudah carikan tempat ada yang cocok di daerah Dawarblandong, Mojokerto,” kata Soekarwo, Jumat (8/1/2015).
Bupati Mojokerto, juga telah menyetujui tempat tersebut karena tanahnya juga berserat sehingga cocok sebagai lokasi pembangunan pabrik pengolah limbah B3.
Menurut Soekarwo, selama ini Jawa Timur memang tak memiliki lokasi pengolah limbah B3 sehingga proses pengolahan limbah harus dikirimkan ke Cileungsi Bogor, Jawa Barat.
“Padahal membawa limbah ke Bogor kan mahal, saya kira pabrik pengolah limbah ini sangat diperlukan di Jatim,” kata dia.
Pabrik pengolah limbah B3 ini, nantinya akan didirikan bekerjasama dengan pihak swasta dengan sistem Public Private Partnership.
Sekadar diketahui, gelontoran limbah B3 di Jawa Timur saat ini mencapai 19,4 juta ton pertahun atau sekitar 1,6 juta ton perbulan.
Sebagian limbah B3 ini khususnya bekas barang elektronik dimanfaatkan oleh pelaku UMKM sebagai bahan kerajinan. (fik/tok)