Jatim Art Forum 2016 Dewan Kesenian Jawa Timur (DKJT) yang digelar pada 15 – 17 Desember 2016 akan mencoba menggali spirit Ken Arok dalam sejumlah pementasan kesenian.
Berbagai pentas kesenian, mulai dari teater, pameran lukisan, diskusi budaya, sastra, pagelaran musik serta pementasan tari, digelar di kompleks Taman Budaya Jawa Timur dalam Jatim Art Forum 2016 yang mengambil spirit Ken Arok ini.
Lakon Ken Arok Sang Legenda Sabtu (17/12/2016) ini dipentaskan Teater Keong SMA 7 Malang dengan arahan sutradara Bayu Kresna Murti, dan karya ini merupakan usaha untuk mengangkat citra karakter masyarakat Jawa Timur.
Tidak hanya teater, pemutaran film dan diskusi juga digelar. Film-film yang akan diputar diantaranya: Se Ni Benni sutradara Alif Septian RP (Program Studi Televisi dan Film Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember), The People of Ludruk karya sutradara Heirosay (Rumah Imaji Production), dan Di Suatu Tempat di Mana Pernah Ada Kita karya Ernaz Ahmad (Gresik Movie).
Menurut Taufik Monyong Ketua Dewan Kesenian Jawa Timur (DKJT), Jatim Art Forum 2016 merupakan event puncak untuk mengetahui sejauhmana perjuangan dilakukan para seniman dan aktor-aktor kreatif atau kreator di bidang kebudayaan di Jawa Timur.
“Karena itu, kami di DKJT berusaha untuk terus-menerus mendorong terciptanya iklim kreatif dan membangkitkan imaji-imaji kreatif,” terang Taufik Monyong pada suarasurabaya.net, Sabtu (17/12/2016).
Selama berlangsungnya Jatim Art Forum 2016, lanjut Taufik, dua komunitas perupa ikut memeriahkannya dengan pameran karya seni rupa. Komunitas Gasrug dari Gresik dan Komunitas Pasuruan.
“Ada 16 karya yang dipamerkan di lini seni rupa. Seluruhnya dalah karya dari kedua komunitas tersebut. Komunitas Gasrug dari Gresik dan komunitas dari Pasuruan,” kata Taufik sembari menambahkan bahwa untuk dapat menyaksikan pementasan seni dalam Jatim Art Forum 2016 tidak dipungut biaya.(tok/fik)