Spanyol telah mengonfirmasi kasus pertama kecacatan janin akibat infeksi virus Zika pada Jumat (17/6/2016) kemarin. Kasus itu dilaporkan oleh Otoritas Kesehatan Regional Galicia di bagian barat laut negara itu. Media Spanyol melaporkan, bahwa ibu janin itu terinfeksi virus Zika ketika mengunjungi Venezuela saat kehamilannya berusia delapan pekan. Hal itu dipastikan dia menderita penyakit itu pada bulan April lalu.
Dilansir dari Antara, pada pemeriksaan awal terhadap janin itu terlihat tidak ada indikasi yang menunjukkan tanda-tanda masalah, tapi serangkaian pemeriksaan kedua baru terlihat. Saat kehamilannya berusia 19 pekan, terlihat adanya “penyimpangan penting di sistem syaraf pusat” janinnya dan mendeteksi keberadaan virus itu di cairan ketuban.
Kehamilannya diakhiri saat berusia 21 pekan dan penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa janin menderita arthrogryposis bawaan serta mikro-kalsifikasi otak, dan ada cairan pada otaknya.
Seperti dilansir kantor berita Xinhua, data terbaru yang dipublikasikan oleh Kementerian Kesehatan Spanyol pada awal pekan, menunjukkan bahwa 145 kasus Zika telah dideteksi di negara itu. Diantara kasus itu, ditemukan pada 20 perempuan hamil yang terinfeksi ketika mengunjungi satu negara (biasanya di Amerika Latin), tempat virus itu menyebar. (ant/tit/ipg)