Sabtu, 23 November 2024

Jangan Hanya Jadi Target, Warga Nahdiyin Harus Bisa Jadi Kekuatan Ekonomi

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan

Marsudi Syuhud Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meyakini warga Nahdliyyin yang berjumlah puluhan juta bisa menjadi kekuatan ekonomi, jika diberdayakan melalui ekonomi kerakyatan.

Melalui ekonomi kerakyatan PBNU bertekad merubah warganya menjadi pembuat dan pengguna market, bukan hanya sebagai target market atau konsumen belaka.

“Diharapkan, NU dengan umat yang besar ini, jangan sampai umatnya cuma jadi target market. Mestinya menjadi pembuat market, atau minimal pengguna market,” kata Marsudi dalam Rapat Pleno PBNU, di Ponpes Kempek, Cirebon, Jawa Barat, yang akan berakhir pada Senin (25/7/2016).

Menurut Marsudi, pengembangan ekonomi kerakyatan menjadi hal mutlak untuk mendorong warga Nahdliyin mampu menginisiasi market. Dengan begitu akan lahir para enterpreneur dari kantong-kantong NU.

Kalau secara nasional, Indonesia hanya memiliki 1,5 persen enterpreneur. Padahal kalau mau menjadi negara maju, jumlah wirausahanya harus banyak.

Marsudi mencontohkan, negara lain seperti Amerika Serikat ada 12 persen, Singapura 7 persen, Malaysia 5 persen dan Thailand 3 persen. Untuk mengimbanginya, pengusaha-pengusaha baru harus banyak lahir terutama dari kantong-kantong NU.

Antara lain melalui kemandirian ekonomi yang berbasis di pesantren. Itu yang terus dikembangkan dan dimotivasi.

Sejauh ini, NU sudah mulai rajin menyasar pasar lain, salah satunya ke pasar modal dengan merilis produk reksadana.

Dalam mengembangkan ekonomi kerakyatan, PBNU tak sepenuhnya bergantung kepada pemerintah. Pemberdayaan ekonomi warga Nahdliyin tetap digenjot meski tanpa campur tangan pemerintah.

Dengan begitu, ketika pemerintah menggulirkan program pengembangan ekonomi, seperti program Kredit Usaha Rakyat (KUR), warga NU sudah siap.

Salah satu strategi PBNU dalam mendorong ekonomi kerakyatan adalah dengan mendekatkan permodalan terhadap rakyat. Yaitu, dengan skema kredit yang tidak memberatkan, bahkan bisa dilakukan secara informal.

“Nah, bagaimana uang ini bisa terdistribusi ke desa-desa kembali? Kalau tidak kita motivasi tidak akan tergerak. Dan ini lah yang harus dikerjakan NU,” pesan Marsudi.

Rapat pleno PBNU diharapkan dapat menghasilkan keputusan penting bidang ekonomi yang menjadi tema pembahasan. (jos/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs