Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati saat melintasi jalan nasional Trenggalek-Ponorogo. Hal ini sebagai bentuk antisipasi rawan longsor susulan dampak hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut, beberapa hari terakhir.
“Pagi tadi normalisasi sudah kami lakukan setelah jalur tersebut sempat tertutup longsor pada malam harinya,” kata Yuli Priyanto Kabag Humas Pemkab Trenggalek, Jumat (7/10/2016).
Dilansir dari Antara, jalur Trenggalek-Ponorogo yang melintasi area proyek Bendungan Tugu, saat ini sudah normal kembali.
Lalu lintas dilaporkan sudah bisa bergerak dari dua arah berlawanan seperti semula, namun dengan laju rendah karena masih ada sisa material longsor di beberapa sisi tebing bekas longsoran.
Pada Kamis (6/10/2016) pagi, seorang pengendara asal Malang yang sempat melintas jalur tersebut dari arah Ponorogo mengatakan jalanan di jalur perbatasan Trenggalek-Ponorogo sangat licin akibat beberapa titik longsor yang terjadi.
“Longsor turun sehingga mengenai sebagian badan jalan, tapi masih bisa dilewati kendaraan roda empat,” kata Edi, pengendara asal Malang itu.
Selang 20 jam kemudian atau Jumat dini hari sekitar pukul 01.00 WIB hingga 04.00 WIB, longsor susulan terjadi di kilometer 15 dan 16 sehingga menutup separuh lebih badan jalan dan membuat arus lalu lintas tersendat.
“Petugas kami yang menerima laporan masyarakat langsung berjaga dan memberlakukan sistem buka-tutup agar kemacetan tidak semakin parah,” kata Bambang.
Selain itu, kata Bambang, dalam sepekan terakhir longsor sudah empat kali terjadi setiap turun hujan dengan intensitas tinggi dalam waktu lama.
“Hujan masih terjadi dan risiko longsor susulan juga besar sehingga pengendara yang melintas sebaiknya hati-hati,” kata Iptu Bambang Purwanto Kapolsek Tugu.
Bambang juga mengatakan, guguran longsor sudah mulai terjadi sejak Rabu (5/10/2016) malam saat turun hujan deras, namun tidak sampai menutup seluruh badan jalan. (ant/tit/ipg)