Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dan Kota Surabaya akan segera melakukan evaluasi keberadaan jembatan merr yang ada di kawasan Tambak Sumur, Sidoarjo. Evaluasi akan dilakukan setelah insiden nyemplungnya sebuah mobil ke tambak karena minimnya rambu lalu lintas di kawasan itu.
“Saya akan segera memanggil pengembang proyek itu. Nanti akan kita evaluasi apa itu penyebabnya,” kata Saifulillah, Bupati Sidoarjo ketika ditemui di sela-sela halal bi halal dengan Gubernur Jawa Timur, Selasa (12/7/2016).
Menurut dia, kepala dinas PU Bina Marga Sidoarjo juga akan segera dipanggil untuk memastikan keberadaan rambu-rambu lalu lintas termasuk juga memasang pembatas jalan sehingga jembatan merr yang ada di Tambak Sumur tidak lagi memakan korban.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Tri Rismaharini, Walikota Surabaya. Menurut dia, pembangunan proyek jalan merr termasuk juga pembangunan jembatannya adalah proyek dari pemerintah pusat.
“Ndak tahu itu proyeknya pusat, di merr itu kita hanya membebaskan tanah, pelaksana teknis bukan kita, ndak tahu bukan kewenanganku,” kata Tri Rismaharini.
Risma mengatakan dirinya akan segera berkoordinasi dengan pengelola proyek sehingga jembatan tersebut segera ditutup dan diberikan banyak rambu lalu lintas sehingga insiden serupa tidak terjadi lagi.
Sekadar diketahui, sebuah mobil Avanza dengan nomor polisi L 1920 nyemplung ke tambak sedalam 3 meter di kawasan Tambak Sumur, Sidoarjo, Selasa (12/7/2016) pagi. Akibatnya tujuh penumpangnya mengalami luka-luka. Mobil tersebut nyemplung setelah naik jembatan dan tidak mengetahui jika jembatan tersebut belum tersambung.
Jembatan yang ada di kawasan Tambak Sumur sendiri merupakan jembatan yang nantinya nyambung ke arah jalan merr. Namun hingga kini jembatan itu memang belum nyambung karena jalan merr yang ada di kawasan Gunung Anyar hingga kini memang belum selesai dibangun. (fik/dwi)