Rendy Irawadi Prakirawan BMKG Juanda mengatakan, hujan ringan yang mengguyur sebagian wilayah Kota Surabaya dan Sidoarjo masih disebabkan adanya pertumbuhan awan dari Selat Madura yang mengarah ke Surabaya dan Sidoarjo.
Pertumbuhan awan yang menjadi hujan ringan mengarah lebih ke barat, baik di sebagian Surabaya maupun yang sejajar dengan Sidoarjo,” ujarnya kepada suarasurabaya.net, Sabtu (17/9/2016).
Kecepatan angin hari ini mencapai 15-20 kilometer perjam. Suhu antara 29 sampai 30 derajat celcius. Rendy mengatakan, kondisi cuaca seperti ini tidak terjadi terlalu lama dan tidak meluas.
“Hujan ringan hanya sebentar, siang hari sudah habis. Sebarannya juga cenderung lebih lokal, maka dari itu perubahan cuaca seperti ini lebih cepat,” katanya.
Berbeda dengan kondisi di Trenggalek Kamis (15/9/2016) kemarin, intensitas hujan terjadi lebih lama.
“Itu karena pertumbuhan awan dari Samudera Hindia yang berada di kawasan Tulungagung cukup tebal. Sehingga, kami prakirakan kemarin mulai pukul 14.00 WIB sampai 01.00 WIB malam hujan masih ada. Itu durasi hujan yang panjang,” katanya.
Menurut Rendy, masih terjadinya hujan ringan di pagi hari belum bisa dikategorikan La Nina (Kemarau Basah). “Kalau La Nina itu hujannya lebih merata, ini kan lebih lokal. Kami menyebutnya ini masih pancaroba,” katanya. (bid/ipg)