Pemerintah Kota Surabaya mempunyai enam strategi makro transportasi Surabaya yang masih dalam proses pemberlakuan. Sebagai pelaksana, Dinas Perhubungan Kota Surabaya yang akan melakukan hal ini.
Beberapa di antaranya masih menjadi wacana dan diklaim akan mulai berlangsung tahun 2016 ini, beberapa lainnya sudah berjalan dan sedang dioptimalisasi.
Berikut ini, enam strategi makro transportasi Surabaya sebagaimana dijelaskan oleh Irvan Wahyu Drajat Plt Kepala Dishub Kota Surabaya.
1. Angkutan Massal yang terdiri dari Mass Rapid Transportation (MRT) atau subway dan keretanya; LRT/Monorail – Trem. Saat ini, menurut Irvan proses pengerjaan trem masih dalam tahap pelelangan.
2. Pembatasan lalu lintas. Ini dilakukan dengan pembatasan motor, jalan berbayar/ERP, manajemen parkir, dan fasilitas gedung parkir. Namun pembatasan kendaraan dan jalan berbayar masih menunggu transportasi massal siap digunakan.
3. Kapasitas Jaringan Jalan. Antara lain mengoptimalkan Intelligent Transport System (ITS) yang kini sudah diterapkan di 80 simpang dari total 131 simpang di Surabaya. Pelebaran jalan frontage road juga sudah berkembang. Pedestrian dan jalur sepeda sudah ada. Sedangkan yang akan dilakukan adalah pengembangan jaringan jalan baru.
4. Disiplin berlalu lintas. Untuk melakukan ini, Dinas Perhubungan telah melakukan sosialisasi hingga ke sekolah, bahkan sampai ke kurikulum. Tidak hanya itu Dishub juga akan menginisiasi Taman Lalu Lintas.
5. Penegakan hukum. Penilangan oleh kepolisian sudah dilakukan setiap hari. Sedangkan sanksi penderekan mobil yang akan diterapkan masih menunggu Peraturan Daerah yang ditargetkan tahun ini selesai. Sehingga untuk sementara Dishub menggembosi mobil. (den/ipg)