Minggu, 19 Januari 2025
Mengintip e-Goverment Pemkot Surabaya

Ini Cara Risma Mengingatkan Pegawai yang Boros

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Hefli Syarifuddin Madjid, Kabid Aplikasi dan Telematika Diskominfo Surabaya saat memberikan materi dalam Seminar dan Talk Show tentang Big Data di Telkom Divre V Ketintang, Surabaya, Sabtu (9/4/2016). Foto: Denza Perdana suarasurabaya.net

Komisi Pemberantasan Korupsi mengapresiasi upaya Pemkot Surabaya menjadi satu diantara Smart City di Indonesia. Sistem e-Government di Surabaya dianggap berjalan baik dan harus ditiru daerah lain.

Terkait keberhasilan ini, beberapa waktu lalu, tim pemberitaan dan publikasi KPK bahkan sempat menyusun video mengenai pelaksanaan e-Goverment dan sistem IT yang telah ada di Surabaya sebagai contoh pemanfaatan teknologi dalam hal transparansi pemerintahan.

Ternyata, ada banyak cerita di balik penerapan sistem IT di Pemkot Surabaya. Misalnya, bagaimana Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya menegur Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkot Surabaya yang menerapkan anggaran tidak masuk akal.

“Data itu langsung ketahuan di e-Budgeting, karena semua data penganggaran SKPD dimasukkan ke sana,” kata Hefli Syarifuddin Madjid, Kabid Aplikasi dan Telematika Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Surabaya di Telkom Divre V Ketintang, Sabtu (9/4/2016).

Pernah satu kali, kata Hefli, Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya menegur anak buahnya berkaitan dengan anggaran untuk membeli kertas.

“Ibu bilang, “Oh, sekarang gaya, ya, sudah tidak makan nasi.” “Oh, enggak Bu, masih makan nasi.” Lalu ibu bilang, “Nah itu, kertas ribuan rim buat apa kalau bukan untuk dimakan?” Katanya, nah kena, kan,” Ujar Hefli saat menyampaikan materi Seminar dan Talk Show seputar Big Data di Telkom.

Pernah juga di waktu yang lain, Risma menegur SKPD dengan nada yang sama. “Wah gaya, sekarang sudah tidak mandi pakai air keran,” kata Hefli menirukan Risma.

Kepala SKPD itu segera menyanggah pernyataan Risma, tapi seketika itu tidak bisa membantah lagi saat wali kota menyebutkan anggaran pengadaan air mineral dalam galon di SKPD itu terlalu besar.

Program IT Pemkot Surabaya, menurut Hefli telah dibangun sejak 2003 lalu, ketika Risma masih menjabat Kepala Bina Program di Pemkot Surabaya.

Dimulai dari e-Procurement, yang saat itu langsung menuai kontra dari pengusaha konstruksi yang menolak penerapan pengadaan barang dan jasa online itu.

“Bahkan Bu Risma dan keluarganya pernah mendapat ancaman akan dibunuh karena menerapkan e-procurement saat itu,” katanya kepada suarasurabaya.net.

Waktu terus berjalan, program IT Pemkot Surabaya makin beragam.

Ada e-Musrenbang yang memungkinkan warga Surabaya memberikan usulan secara online kepada Pemkot Surabaya, hingga e-Health untuk mendaftar ke Rumah Sakit secara online.

Pendaftaran izin perdagangan dan perindustrian baik SIUP dan TDP pun, baru-baru ini sudah bisa dilakukan online dari rumah masing-masing pengusaha.

Hefli mengatakan, untuk menjaga agar data yang tersimpan tetap aman, Pemkot Surabaya telah memiliki fiber optik yang terbentang sepanjang total 70 kilometer.

“Jadi berapa banyak pun data yang masuk tidak masalah. Untuk mengontrol jaringan, kami (Diskominfo) juga sudah memilik monitor untuk memantau semuanya,” kata Hefli.

Tidak cukup itu saja, Diskominfo Surabaya juga memiliki Satuan Tugas yang siap terjun ke lokasi jaringan yang sedang bermasalah.

Tapi bagaimanapun juga, sistem IT yang terkoneksi internet tetap saja bergantung pada penyedia layanan internet. Gangguan internet lambat, tidak mampu dihindari Pemkot Surabaya.

“Ya, masalah internet ini memang tidak bisa dihindari. Kami tidak bisa apa-apa kalau sudah berhubungan dengan pihak ketiga,” katanya.

Hefli hanya berharap, sebagaimana yang Pemkot Surabaya lakukan dalam hal pelayanan kepada masyarakat, pihak swasta seperti perusahaan telekomunikasi penyedia layanan internet juga memiliki semangat yang sama.

“Kalau bisa jangan hanya unsur bisnisnya saja. Tapi juga bagaimana melayani masyarakat dengan internet murah tapi cepat,” katanya.

Seolah tidak ada hentinya, dalam waktu dekat Pemkot Surabaya akan mengenalkan aplikasi smartphone Surabaya Single Windows.

“Masih kami sempurnakan. Ada juga aplikasi pengaduan masyarakat, kemungkinan besar akan dilaunching bersamaan, April ini,” ujarnya.

Aplikasi SSW yang saat ini sudah bisa ditemukan di Google Play Store, memuat pelayanan perizinan perdagangan dan industri, layanan kesehatan online, hingga informasi dan layanan pendidikan di Surabaya. (den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Minggu, 19 Januari 2025
30o
Kurs