Sabtu, 23 November 2024

Ini Cara Penyebaran Paham Radikal

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Peneliti aliran Islam Radikal dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya menjelaskan bahaya aliran Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Surabaya, tahun 2014 lalu. Foto : Taufik/Dok.suarasurabaya.net

Kepolisian RI mengimbau masyarakat mempelajari agama secara utuh dan tidak sepotong-potong agar tidak mudah dipengaruhi oleh orang-orang penyebar paham radikalisme.

“Orang yang direkrut (masuk organisasi radikal) itu tidak ada yang bodoh, mereka hanya dibodohi,” kata Kombes Suharsono Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Mabes Polri di Yogyakarta, Rabu (24/2/2016).

Dalam acara bertajuk “Anti-Radikalisasi Menuju Indonesia Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian” itu, ia menjelaskan penyebar paham radikalisme biasanya mendekati calon korbannya dengan pendekatan agama.

“Dengan cara itu, calon korban merasa penafsiran ayat-ayat kitab suci ala penyebar paham radikalisme adalah benar itu akhirnya mau bergabung dalam organisasi radikal itu,” katanya, seperti dilansir Antara.

Hal ini juga diamini oleh Ken Setiawan mantan aktivis Negara Islam Indonesia (NII), organisasi terlarang.

Ken mengungkapkan pengalamannya dulu bahwa NII menyebarkan pahamnya lewat pendekatan agama dan negara.

“Para korban diajak ragu terhadap negara ini dengan dalih karena negara ini tidak menjalankan syariat Islam,” katanya.

Mereka, kata Ken, menjelaskan makna beberapa ayat Al Quran secara terpisah lalu ditafsirkan sesuai dengan kehendak mereka.

Ken juga mendorong masyarakat untuk berani menolak bila menghadapi orang-orang yang menyebarkan paham radikal.

“Mereka nggak akan berhenti merekrut sampai korbannya mengatakan tidak,” katanya.(ant/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs