Ingin Kesan Kota Ideal, Wajah Surabaya Berubah Menjelang UN Habitat

Menjelang acara Preparatory Committee UN Habitat III, kawasan tengah kota sekitar lokasi acara di Grand City mengalami perubahan.

Menurut Agus Imam Sonhaji Kepala Bapekko Surabaya, Pemerintah Kota Surabaya makin mempercantik kawasan yang akan dilewati oleh para peserta UN Habitat.

“Perbaikan sudut kota juga dilakukan termasuk lampu khas Kota Surabaya juga ditonjolkan,” ujar Agus.

Sementara itu, pantauan suarasurabaya.net, kawasan Jalan Tunjungan juga mengalami banyak perubahan. Lampu bergaya tempo dulu terpasang di sisi kiri jalan Tunjungan dekat Tunjungan Centre. Bahkan, lampion juga terpasang dekat dengan Taman Jembatan Layang.

“Untuk pembangunan fasilitas menyambut UN Habitat, habis sekitar Rp18-19 miliar. Selain itu, memang ada biaya lainnya lagi. Tetapi untuk infrastruktur hanya sekitar itu,” kata Agus.

Selain itu, Agus mengatakan, sepanjang rute Grand City menuju Balai Kota adalah lokasi yang akan ditonjolkan. Termasuk memperbaiki ataupun memasang baru pedestrian di sepanjang rute tersebut. Itu termasuk kawasan Genteng dan Tunjungan yang menjadi daya tarik utama kota.

Agus juga mengatakan, perubahan beberapa kawasan ini dimaksudkan ketika acara selesai, para peserta bisa berkeliling kota menikmati keindahan Surabaya.

“Pedestrian jalan Embong Malang juga dibangun, lalu jalan lobang menuju kunjungan ke kampung pilihan, juga diperbaiki,” kata Agus.

Agus berharap, peserta dari berbagai belahan dunia ini harus mempunyai kesan Surabaya menjadi kota yang ideal untuk wisata dan konferensi. Dia juga berharap, para peserta ketika pulang dan berlibur, ingat dengan Surabaya. (tit/iss/ipg)