Sabtu, 23 November 2024

Ikoma ITS Surabaya Beri Reward Peraih Juara Internasional

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Ketu Ikoma ITS Surabaya bersama para juara internasional. Foto: Humas ITS Surabaya.

Atas prestasi internasional yang diraih mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya di Jepang dan Australia, Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) ITS pun memberikan reward bagi kedua tim ITS peraih juara tersebut.

“Waktu berangkat dulu saya sudah ngomong, nanti kalau berhasil jadi juara, uang sakunya akan saya tambahi,” kata Ir HZ Arief Roesman, Ketua Ikoma ITS saat memberikan sambutan dalam seremoni pemberian reward kepada Tim Spektronics dan Sapu Angin di Gedung Rektorat ITS Surabaya, Rabu (5/10/2016).

Menurutnya, reward yang diberikan tersebut sebagai satu bentuk langkah untuk mengapresiasi prestasi-prestasi yang telah didulang para mahasiswa ITS selama ini.

“Awalnya saya mau kasih uang saku tambahan. Tapi mengingat ke depan butuh pembinaan, jadi dana yang akan saya berikan adalah dana pembinaan,” ungkapnya.

Sebagai apresiasinya, Ikoma memberikan bantuan dana sebesar Rp 12,5 juta kepada masing-masing tim. “Terserah mau buat apa. Mau dibagikan silakan, mau untuk pembinaan juga silakan. Tapi sebagai orang tua, saya ingin membina,” tuturnya.

Prof Ir Joni Hermana MSc ES PhD., Rektor ITS, menambahkan, prestasi-prestasi mahasiswa ITS telah memberi inspirasi yang baik bagi generasi muda.

“Anak-anak ITS itu dalam kondisi apapun tidak pernah menyerah. Semangat ‘Sepuluh Nopember’ mengalir di darah mahasiswa ITS,” ujarnya bangga.

Seperti diketahui sebelumnya, Tim Spektronics berhasil meraih juara 1 dalam ajang Chemeca 2016 di Adelaide, Australia, akhir September lalu. Mobil prototipe Spektronics merupakan mobil yang berbahan bakar zat kimia sebagai energi alternatif.

Ada dua mobil yang diikutsertakan, yakni Spektronics 11 dan Spektronics 12. Juara 1 kategori race berhasil diraih oleh Spektronics 12, sedang Spektronics 11 meraih posisi ketiga kategori poster. “Mobil spektronics 11 itu bahan bakarnya butuh oksigen, tapi yang 12 itu justru mobil yang dapat menghasilkan oksigen,” terang Ryan Nurisal, manajer Tim Spektronics.

Sementara itu, Manajer Tim Sapu Angin, Annas Fauzy mengatakan, hasil yang diperoleh Sapu Angin Speed di ajang formula di Jepang, beberapa waktu lalu, sebenarnya di luar ekspektasi. “Kita tidak menyangka kalau akan bisa memenangkan Fuel Economic Award,” tuturnya.

Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin tersebut berharap agar prestasi Sapu Angin yang kian memuncak bisa terus ditingkatkan. “Reward ini semoga makin memacu kita untuk berprestasi lagi lebih banyak,” tandasnya. Annas berharap suatu saat nanti, tim Sapu Angin dapat mengalahkan tim dari Jepang.(tok/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs