Ingin menghayati nilai-nilai perjuangan para pejuang pendahulu yang merebut kemerdekaan Indonesia, peserta upacara Hari Pahlawan di SMA Katolik (SMAK) St Louis 2 Jl. Tidar, Surabaya, Kamis (10/11/2016) kenakan pakaian ala pejuang di masa itu.
Tidak hanya mengenakan pakaian loreng yang biasa dikenakan tentara, sekitar 400 siswa SMAK St Louis 2 ada yang memilih menjadi tim kesehatan atau tim medis pejuang dengan mengenaka pakaian warna putih serta membawa stetoskop, ada juga mengenakan pakaian keseharian para ibu-ibu dan perempuan pada masa sebelum kemerdekaan.
“Kami ingin para siswa ini tidak sekedar mengikuti upacara dalam rangka Hari Pahlawan saja, tetpai kami berharap mereka ini ikut menghayati bagaimana pengorbanan dan perjuangan para pejuang yang memerdekakan negeri ini. Mereka mengenakan pakaian ala pejuang dan masyarakat pada masa itu,” kata Sri Wahjoeni Hadi S., Kepala SMAK St Louis 2 Surabaya.
Beberapa siswa mengenakan pakaian petugas PMK, peserta lainnya tampil berdandan ala Polisi. Beragamnya penampilan para peserta upacara Hari Pahlawan kali ini diharapkan memang mampu mengingatkan siswa betapa perjuangan itu penting.
“Demikian juga dengan yang dilakukan para pejuang kita dahulu, sangatlah berharga dan penting. Tanpa pengorbanan beliau-beliau itu, kita hari ini tidak bisa menghirupudara kemerdekaan, tidak bisa belajar dengan tenang. Oleh karena itu, kami berharap anak-anak menghayati nilai-nilai kejuangan itu,” kata Sri Wahjoeni.
Selain melakukan upacara bendera, pada bagian akhir menjelang upacara usai, beberapa siswa meletakkan bunga sebagai persembahan bagi para pahlawan pejuang 1945 yang dipasang pada backdroop dilokasi upacara.
Tidak ketinggalan satu diantara siswa juga membawa foto Bung Tomo sebagai rasa hormat terhadap sosok pembakar semangat para pejuang dan Arek-arek Suroboyo dalam masa pertempuran 10 November 1945 dulu.(tok/ipg)