Senin, 25 November 2024

Hari Santri, Muhaimin Akan Perjuangkan Ponpes dan Kaum Santri

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
KH Mahtum Hanan (kiri) dan Muhaimin Iskandar saat di Ponpes Babakan, Ciwaringin, Cirebon, Jawa Barat. Foto : Jose Asmanu suarasurabaya.net.

Ratusan kiai dan ajengan peserta Forum Musyawarah Pondok Pesantren (FMPP) se-Jawa Madura berkumpul di Pondok Pesantren (Ponpes) Babakan, Ciwaringin, Cirebon, Jumat (21/10/2016) malam.

Mereka minta pada Abdul Muhaimin Iskandar Ketua Umum (Ketum) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), di hari santri supaya istiqomah memperjuangkan ponpes dan kaum santri.

“PKB akan selalu mendengarkan permintaan dan instruksi kiai dan para ajengan. PKB akan istiqomah memperjuangkan pesantren dan kaum santri,” kata Muhaimin Iskandar saat melakukan sowan di kediaman kiai khos (sepuh) Nahdlatul Ulama (NU), KH Mahtum Hanan, Jumat (21/10/2016) malam.

Menurutnya, persatuan ponpes (ittihadul ma`ahid) sangat diperlukan untuk bertukar ilmu dan pengalaman. Karena, ponpes memiliki karakteristik beragam, seperti konsentrasi keahlian majemuk dan keilmuan keagamaan yang berbeda-beda.

Dari perbedaan ini, nanti dipadukan Bahtsul Masail untuk membahas permasalahan keagamaan, hukum Islam, keumatan bahkan problematika aktual kemasyarakatan kebangsaan dan kenegaraan dengan cara atau tradisi dan kekhasan pesantren.

“Inilah cara pesantren mengkohesikan dirinya, mempersatukan berbagai keragaman dalam sebuah forum bernama Bahtsul Masail yang merupakan tradisi pesantren khas dan unik,” kata pria yang akrab dipanggil Cak Imin.

Menurut dia, Bahtsul Masail itu juga melingkupi politik, kebangsaan, kenegaraan Indonesia, kebijakan politik yang ada di setiap keputusan, dilandasi atas pandangan berbasis tradisi kitab kuning.

“PKB merupakan satu-satunya partai sebagian besar langkah dan kebijakan politiknya banyak didasari dan berlandaskan dari hasil Bahtsul Masail. Dalam hal menyusun Rancangan Undang-undang atau Perda di DPR. Bahkan, banyak Undang-undang yang diusulkan dari Fraksi PKB itu berdasar Bahtsul Masail,” kata Ketum DPP PKB.

Sementara, para kiai dan ajengan yang banyak hadir di pembukaan FMPP itu adalah KH Yasin asmuni (Petuk), KH Athoillah Anwar Mansur (Lirboyo) KH Zahro wardi (Trenggalek), KH Anang Darunnajah (Jamsaren Kediri), KH Fauzi Hamzah (Yanbu`ul Ulum Blitar).

Kemudian, KH Tohari Muslim (Nganjuk), KH Ibrohim Hafidz (Lirboyo), KH Ma`mun (Ploso), KH Muntaha (Surabaya), KH Saeful Anwar (Krian Sidoarjo), KH Bahrul Huda (Malang), KH Adibuddin (Bangkalan), KH Munir Karomin (Nganjuk), KH Sibromelisi (Sidoarjo), KH Mudaimullah Azza (Ngawi), KH Mukhlisin Labib (Malang) dan KH Fahmi Basya (Jogjakarta). (jos/bry/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
33o
Kurs