AKBP Ade Wiranegara Siregar Kasatlantas Polrestabes Surabaya mengatakan, hampir 2.000 pelanggar setiap harinya terjaring dalam Operasi Zebra Semeru 2016.
“Dalam Operasi Zebra ini kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk menegakkan peraturan, tim Gakum (penegakan hukum) yang berjumlah 3 tim, di barat, timur dan tengah, dalam sehari hampir menindak sekitar 1.200 pelanggar mendapatkan tilang dan 500 pelanggar mendapatkan teguran,” kata Ade kepada Radio Suara Surabaya, Selasa (22/11/2016).
Sementara itu, kata Ade, hingga seminggu pelaksanaan, pelanggar terbanyak merupakan pelanggaran marka/rambu serta helm. Sementara itu, pelanggaran kelengkapan surat-surat (tidak membawa SIM dan STNK) sudah mulai menurun.
Ade mengatakan, pihaknya memang memberikan sedikit diskresi. Dia mengutamakan penindakan pelanggaran yang bisa menimbulkan kecelakaan. “Sehingga menindak dengan tilang pengendara yang tidak membawa SIM atau STNK merupakan pilihan terakhir,” katanya.
Menurutnya, kondisi pengguna kendaraan dalam berkendara di Surabaya masih lebih baik dibandingkan kota lain.
“Contohnya saja di jalur protokol, masih ada ketertiban berkendara yang ditunjukkan masyarakat sesuai dengan jalurnya. Tapi memang di wilayah Surabaya lainnya, seperti Kapasan, Surabaya Barat dan Surabaya Timur masih banyak terjadi pelanggaran,” katanya. (tit/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
