Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Wakil Gubernur Jawa Timur memastikan Mei Dias Jati Irawan (7 tahun), bocah asal Dusun Mulahan, RT 02 RW 02 Desa Mulahan, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban tidak dipasung dan kini dalam keadaan baik dalam pengawasan neneknya.
“Mbah, saya tadi membaca berita dikoran cucu sampean dipasung,” tanya Gus Ipul kepada Sumirah, nenek Mei Dias ketika berkunjung ke rumahnya, seperti dalam keterangan pers yang diterima suarasurabaya.net, Kamis (6/10/2016).
Sumirah menjelaskan, berita itu tidak benar. Sang cucu hanya diikat sementara saja ketika dirinya keluar rumah untuk berbelanja, bekerja mencari rumput, atau melakukan kegiatan yang membutuhkan fokus penuh. Contohnya memasak, mencuci, dan membersihkan rumah.
“Mengapa harus diikat? Karena cucu saya sejak kecil menderita bisu, tuli, hiperaktif, dan keterbelakangan mental. Saya mengikatnya karena ingin melindungi cucu saya, saya takut cucu saya lari keluar rumah dan terjadi sesuatu. Kan rumah saya di atas gunung, banyak bebatuan. Jika urusan saya sudah beres, saya langsung lepas ikatannya” katanya.
Lebih lanjut Sumirah menjelaskan, orang tua Mei Dias sudah bercerai, sang ayah sudah menikah lagi dan sang ibu (yang merupakan anaknya) bekerja di Surabaya. Jadi hanya dirinya sendiri yang merawat sang cucu, terkadang pamannya Mei Dias datang ke rumah untuk membantu mengawasi.
Melihat Mei Dias dengan kondisi seperti itu, Gus Ipul langsung memerintahkan Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, untuk berkoordinasi dan memeriksakan kesehatan Mei Dias. Jika tidak ada kendala, Mei Dias akan disekolahkan di Sekolah Luar Biasa (SLB) agar mendapat pendidikan yang layak.
Gus Ipul juga memastikan, Mei Dias sudah dirawat dengan baik oleh pemerintah, pasalnya dari kecil Mei Dias sudah rutin mendapatkan pemeriksaan dan pelayanan kesehatan dari Pemkab Tuban. Bahkan, Mei Dias juga telah mendapat kartu BPJS Kesehatan.
“Jadi saya luruskan, berita itu tidak benar. Anda lihat sendiri kondisi anaknya, ini bukan dipasung. Kedepan kami akan kawal nasib Mei Dias agar mendapatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan di SLB atau gurunya yang datang ke sini entah itu tiga hari, atau seminggu sekali. Yang terpenting, anak ini mendapatkan pendidikan yang layak” ujar Gus Ipul. (fik)