Warga North Island, Selandia Baru, didesak menjauhi perairan oleh Lembaga Pertahanan Sipil karena gempa dengan kekuatan 7,1 pada Skala Richter mengguncang wilayah tersebut pada Jumat pagi.
Gempa yang terjadi pada pukul 04.37 waktu setempat (Kamis (1/9/2016) 23.37 WIB) itu berpusat di 130 kilimeter sebelah timur-laut Araroa di North Island dengan kedalaman 55 kilometer menurut lembaga pemantau gempa pemerintah, GeoNet.
Menurut warta kantor berita Xinhua, GeoNet mencatat beberapa gempa susulan kuat, termasuk guncangan dengan kekuatan 6,0 pada Skala Richter.
Kementerian Pertahanan Sipil dan Penanganan Kondisi Darurat Selandia Baru membatalkan peringatan ancaman pantai dan tsunami yang dikeluarkan tak lama setelah gempa pertama.
Kementerian menyatakan walaupun aktivitas tsunami terbesar telah lewat, daerah pantai masih mengalami kondisi tidak biasa, arus kuat dan naik-turunnya permukaan air laut selama beberapa jam.
Menurut Kementerian Pertahanan Sipil, gelombang paling tinggi sudah terjadi, dan gelombang lain diperkirakan tingginya sampai 20 centimeter.
Namun daratan di dekat pantai diperkirakan tidak kebanjiran. Ancaman tsunami juga terlihat telah berakhir di seluruh Auckland.
Dilansir Antara satu-satunya laporan kerusakan adalah padamnya listrik di daerah Gisborne-East, yang diperkirakan segera aktif kembali.
Ancaman tsunami juga mengakibatkan penundaan perjalanan kereta di seluruh Auckland. Dan setelah layanan kereta dibuka kembali, warga telah diberitahu mengenai kemungkinan adanya penundaan lebih lanjut.(ant/zha/rst)