Pemerintah Jawa Timur memastikan virus flu burung (H5N1) hanya ditemukan di Banyuwangi dan Lamongan. Di dua kawasan ini, flu burung menyerang bebek serta ayam ras petelor.
“Kami temukan ada 1.600 ekor yang mati, saat ini sudah dikuburkan sesuai standar operasional prosedur (SOP),” kata Maskur, Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur, Kamis (24/3/2016).
Dinas Peternakan juga telah mengambil langkah cepat dengan cara mengubur ayam-ayam yang mati mendadak. Tim reaksi cepat juga telah diturunkan di Banyuwangi dan Lamongan sehingga virus flu burung bisa dilokalisir dan tak sampai menyebar ke daerah lain.
Sebagai sentra unggas, Jawa Timur saat ini memiliki sebanyak 250 juta ekor ayam sehingga kematian 1.600 ekor ayam dipastikan tak akan mempengaruhi stok ayam di Tawa Timur.
“Kami juga sudah membagikan vaksin sebagai pencegahan. Tahun lalu kami juga sudah menyebar 2,5 juta vaksin,” ujarnya. (fik)