Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan, penanganan terhadap korban gempa Pidie Jaya sudah berjalan dengan baik, bahkan evakuasi korban sudah mencapai 99 persen.
Adapun bantuan dan santunan bagi para korban juga telah disalurkan oleh pemerintah.
“Bantuan untuk korban meninggal yang diberikan kepada ahli waris diserahkan pada hari ini, dimana bantuannya adalah Rp15 juta per orang yang meninggal. Untuk korban yang luka berat maksimum adalah Rp 5 juta, dimana dananya diambil dari Kemensos.,” ujar Sutopo dalam konferensi pers di Kantor BNPB Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Jumat (9/12/2016).
Menurut dia, pemerintah juga akan langsung menangani kerusakkan infrastruktur pendukung seperti gedung sekolahan, pesantren dan kantor pemerintahan.
“Untuk kerusakkan kantor pemerintahan, dan juga masjid, akan ditangani oleh Kementerian PU dan Pera. Sementara untuk perbaikan gedung sekolah akan ditangani Kemendikbud,” kata dia.
Sedangkan untuk bantuan bagi kerusakan sejumlah warga, kata Sutopo, saat ini masih dilakukan verifikasi dan pendataan terhadap bangunan yang rusak. Akan dihitung dan didata untuk yang rusak sedang,ringan dan berat.
“Untuk yang rusak berat, pemerintah akan memberi dana stimulus Rp 40 juta, sedangkan yang rusak sedang dan ringan, dana stimulusnya Rp 20 juta,” kata Sutopo.
Dia menegaskan, konstruksi dan desain rumah tahan gempa itu akan dibuatkan kementerian PU dan Pera. Jadi pemerintah tidak akan mengganti total bangunan yang rusak, tetapi hanya memberi stimulus.
Sutopo menjelaskan, terkait bangunan sekolah yang rusak, guna menunjang kegiatan belajar mengajar yang harus terus berjalan, pemerintah akan membuatkan tenda atau lokasi khusus bagi murid dan guru.(faz/iss/ipg)