Jumat, 22 November 2024

Enam Tanah Wakaf Jadi Kendala Tol Jombang-Mojokerto Seksi 2 Molor

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Wiwiek D Santoso Presiden Direktur PT Marga Harjaya Infrastruktur (MHI). Foto: Abidin suarasurabaya.net

Wiwiek D Santoso Presiden Direktur PT Marga Harjaya Infrastruktur (MHI) mengatakan, tertundanya penyelesaian tol Jombang-Mojokerto seksi 2 karena ada beberapa tanah wakaf masih dalam proses tukar guling.

“Hampir seluruh tanahnya sudah bebas hampir 70 persen, hanya 6 bidang tanah wakaf masih diurus administrasinya. Kami minta izin dikonstruksi dulu sambil menunggu administrasi dan cari penggantinya, karena tanah wakaf harus diganti,” ujarnya usai tasyakuran selesainya seksi 3 di Mojokerto, Senin (28/11/2016).

Untuk yang seksi 4 kata Wiwik tidak begitu mendesak karena jaraknya pendek cuma 900 meter. Saat ini sudah 20 persen dan yakin bisa dikejar.

“Sebenarnya seksi 4 itu tidak kepakai karena tol Solo belum, jadi belum terlalu mendesak. Kami konsentrasi untuk kebut seksi 2 yang di situ ada empat tempat istirahatnya. Sehingga, pada saat peresmian awal 2017 itu sudah selesai semua,” katanya.

Biaya Bengkak Jadi Rp4,3 Triliun

Sementara, biaya konstruksi tol ini membengkak dari rencana sebelumnya Rp3,6 triliun menjadi Rp4,3 triliun. Pembekakan ini karena saat merencanakan proyek ini sesuai hitungan biaya konstruksi di tahun 2011-2013. Karena molor, sehingga sekarang material naik dan upah juga naik jadinya membengkak.

“Seperti Jembatan Brantas dulu juga membengkak karena ada desain ulang karena ada arahan dari BPWS. Sebelumnya Rp135 miliar akhirnya jadi Rp300 miliar lebih,” katanya.

Sekadar diketahui, secara keseluruhan ruas tol Jombang-Mojokerto sepanjang 40,5 kilometer dalam 4 seksi. Seksi 1 sepanjang 14,7 kilometer (Jombang barat-Jombang Utara), Seksi 2 sepanjang 19,9 kilometer (Jombang Utara – Mojokerto Barat), Seksi 3 sepanjang 5 kilometer (Mojokerto Barat- Mojokerto Utara), dan Seksi 4 sepanjang 0,9 kilometer (Jombang Barat-Perbatasan Tol Solo- Kertosono). Tol Jombang-Mojokerto ini ditarget bisa beroperasi keseluruhan pada awal 2017. PT MHI sebagai konsesi akan mengelola tol Jombang-Mojokerto ini selama 35 tahun. (bid/iss/ipg)

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs