Minggu lalu saat kondisi Eddy Silitonga sudah membaik. Anak Eddy mengatakan, kalau sang ayah sudah sehat dan bisa pulang akan melanjutkan rekaman.
Bens Leo Pengamat Musik kepada Radio Suara Surabaya, Kamis (25/8/2016) mengatakan, minggu lalu saat dia dan istrinya menjengguk almarhum, kondisinya saat itu sudah membaik dan bertemu dengan putra almarhum.
“Putra almarhum juga masih ada keinginan untuk menggarap rekaman baru untuk papanya yang sudah sejak lama tidak melakukan rekaman,” kata Bens.
Eddy Silitonga penyanyi era-70an ini meninggal di RS Fatmawati, Almarhum akan dibawa ke rumah duka yang jaraknya masih satu komplek dengan RS Fatmawati.
Rencananya almarhum akan disemayamkan hingga tiga hari ke depan karena masih menunggu keluarganya yang berada di luar kota maupun luar negeri. Namun untuk rencana dimana akan disemayamkannya, Bens juga belum mengetahuinya.
Kata Bens,Eddy Silitonga salah satu ikon musik Indonesia yang sebenarnya orang Batak namun gayanya seperti orang Jawa. Almarhum familiar di lingkungan seniman dan wartawan karena orangnya ramah dan down to earth serta benar-benar rendah hati.
“Salah satu hal yang menarik dari almarhum, ia tidak malu belanja di pasar umum,” ujarnya.
Eddy penyanyi yang serba bisa dan menguasai musik cukup beragam ini, pernah memenangkan penghargaan di Medan karena dia membawakan genre pop namun masih ada unsur melayunya. Karya Eddy yang cukup fenomenal telah diunggah banyak orang agar ia dikenang oleh banyak orang.
Eddy pernah menggarap dua album kristiani yang ditulisnya sendiri, bahkan ia juga pernah memainkan film yang banyak dikenang masyarakat karena ada unsur musiknya.
Dalam belantika musik Indonesia, sosok Eddy merupakan salah seorang penyanyi yang teguh dalam pendiriannya dan menekuni profesinya hingga dipanggil oleh Tuhan. Karena tidak ada profesi lain selain menyanyi yang pernah ia kerjakan. (iml/dwi)