Basuki Tjahaya Purnama Gubernur DKI Jakarta yang populer dengan panggilan Ahok menuding anak buahnya ada yang merangkap menjadi maling dan preman. Akibatnya upaya penertiban angkutan umum, bangunan liar di bantaran sungai, pedagang kaki lima sulit dilakukan.
Kata Ahok, oknum aparat Walikota, Camat dan Satpol PP yang seharusnya menertibkan bangunan liar dan pedagang kaki lima di atas trotoar ternyata menjadi bagian dari orang yang harus ditertibkan.
Mereka terbukti sering menerima uang suap dari PKL yang merampas hak pejalan kaki.
Ahok juga mensinyalir ada oknum TNI yang membacking padagang kaki lima dan preman di Monas. Sehingga berani melawan ketika ditertibkan karena merasa membayar.
Terhadap oknum TNI yang nakal itu, kata Ahok sudah dilaporkan ke Pangdam Jaya. Diantara mereka sudah ada yang ditindak.
Ahok tidak tahu, keanehan-keanehan semacam ini hanya ada di Jakarta atau juga terjadi di daerah lain.
Beberapa pedagang minuman di kawasan Monas mengaku berdagang di Monas tidak gratis. Supaya aman harus membayar petugas Kamtib. Karena merasa membayar berani melawan ketika diusik. (jos/dwi)