Dua jambret di bawah umur ini merintih kesakitan ketika dikeler di Polsek Tenggilis Mejoyo. Luka di lututnya belum sembuh akibat terjatuh dalam aksinya Minggu malam (21/8/2016). Luka lebam masih membekas di wajah kedua tersangka ini akibat dihajar massa.
Motor kedua pelaku yang berinisial MS (17) dan HR (17), warga Keputih Tegal Timur Surabaya ini juga hangus dibakar massa yang geram dengan ulah mereka berdua.
“Beruntung tadi malam mereka cepat diamankan anggota Unit Patroli 822 Sabhara Polsek Tenggilis,” ujar Kompol Mujito Kapolsek Tengiilis Mejoyo, Senin (22/8/2016).
Kompol Mujito mengatakan, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 19.00 WIB. Dua pelaku berboncengan mengendarai motor Satria Fu dengan Nopol L 5713 QB. Teman yang diboncengnya langsung merampas Handphone milik pengendara di depan Chicco Swalayan Jl. Raya Tenggilis Surabaya.
“Setelah berhasil merampas, mereka melaju kencang. Mendengar korban teriak maling-maling, dia gugup kemudian menabrak mobil HRV. Setelah jatuh kemudian, mereka babak belur dihajar massa dan motor dibakar,” ujar Kompol Mujito.
Mujito menyayangkan, para pelaku jambret di Surabaya rata-rata masih berusia muda. Bahkan, masih di bawah umur.
“Usianya di bawah 20 rata-rata. Mereka hanya bermodal keterampilan bisa mengendarai motor, sudah berani beraksi,” katanya.
Untuk kasus dua pelaku ini, Mujito juga akan melakukan tes urine terhadap kedua pelaku. Jika nanti positif narkoba maka akan dititipkan ke BNNK untuk direhabilitasi.
“Mereka salah pergaulan. Karena di bawah umur, mereka akan diperlakukan sesuai undang-undang peradilan anak. Penahanannya juga terbatas. Tapi, proses hukum tetap berjalan,” katanya.
Di depan penyidik, mereka berdua mengaku sudah beraksi di dua tempat di Nginden Intan dan Tenggilis. Dua anak putus sekolah saat kelas 2 SMP ini mengaku uangnya untuk traktir pacar.
“Saya jual Rp700 ribu, lalu dibagi dua. Uangnya untuk jajan dan traktir pacar,” kata HR. (bid/rst)