Korban tewas dalam kecelakaan yang melibatkan mobil Kijang LG-X nomor polisi P 857 VH dan truk trailer L 8022 UF di Desa Malasan Kulon, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (3/9/2016), bertambah dari enam menjadi tujuh orang.
“Satu lagi korban luka yang dirawat di rumah sakit akhirnya meninggal dunia sehingga korban tewas dalam kecelakaan pada pukul 16.45 WIB itu menjadi tujuh orang,” kata Komisaris Besar RP Argo Yuwono Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) di Surabaya.
Ketujuh korban tewas dalam kecelakaan di Jalan Raya Malasan Kulon KM 118, Leces, Probolinggo adalah:
1. Margono (62), sopir mobil Kijang LG-X, Dusun Garahan Jati, RT 001 RW 003, Desa Garahan, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember.
2. Wibisono (70), Dusun Curah lembu RT 01 RW 13, Desa Plalangan, Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember.
3. Desy Wulandari (37), Dusun Garahan Jati, RT 1 RW 3, Kelurahan Garahan, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember.
4. Murniasih (60), Dusun Garahan Jati, RT 1 RW 3, Kelurahan Garahan, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember.
5. Busriyanto (35), Dusun Garahan Jati, RT 1 RW 3, Kelurahan Garahan, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember.
6. Nafisa Sasa Nadiro (3,5 tahun), Dusun Garahan Jati, RT 1 RW 3, Kelurahan Garahan, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember.
7. Lesiza Rizky (1,5 tahun), Dusun Garahan Jati, RT 1 RW 3, Kelurahan Garahan, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember.
Menurut dia, kecelakaan itu berawal dari mobil Kijang yang mengangkut tujuh penumpang mengalami oleng ke kanan, lalu dari arah berlawanan ada truk trailer sehingga terjadi tabrakan yang fatal.
“Tabrakan yang terjadi pukul 16.45 WIB itu menyebabkan kemacetan panjang dari Terminal Wonorejo, Lumajang, hingga Desa Malasan Kulon, Leces, Probolinggo, yang baru terurai pada pukul 20.00 WIB,” katanya, seperti dilansir Antara.
Ia menambahkan bahwa mobil Kijang itu dikemudikan Margono yang langsung tewas di tempat kejadian, sedangkan truk trailer dikemudikan Arif Mustofa yang selamat dalam kejadian itu.
“Dalam kecelakaan itu, posisi mobil Kijang terlihat penyok di bagian depan dan posisinya memutar berbalik arah sehingga melintang di jalanan yang akhirnya menyebabkan kemacetan,” demikian Komisaris Besar RP Argo Yuwono.(ant/iss)