PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III menilai telah terjadi kesimpangsiuran informasi terkait unjuk rasa yang beberapa pekan terakhir dilakukan oleh belasan karyawannya. Edi Priyanto, Kepala Humas PT Pelindo III mengatakan jika apa yang kini dilakukan PT Pelindo III adalah sebuah strategi bisnis agar perusahaan tetap berkembang.
Berikut keterangan resmi PT Pelindo III yang dikirimkan ke suarasurabaya.net :
Mencermati munculnya sejumlah pemberitaan yang kurang tepat terkait pengelolaan sumber daya manusia di PT Pelabuhan Indonesia (Persero), Kepala Humas Pelindo III, Edi Priyanto, meluruskan beberapa hal terkait berita tersebut. Pihaknya menyayangkan kesimpangsiuran informasi atas kebijakan internal perusahaan. “Dalam menghadapi tantangan bisnis ke depan yang semakin global, adalah hal biasa jika banyak perusahaan mengambil langkah strategis dengan membentuk sejumlah anak usaha untuk membagi konsentrasi terhadap pengembangan beberapa lini bisnisnya,” ujarnya.
Ia melanjutkan, salah satunya seperti pendirian PT Pelindo Daya Sejahtera (PDS) sebagai strategi bisnis perusahaan untuk fokus mengelola SDM yang mendukung operasional. Sebagai anak usaha BUMN, PDS sah didirikan untuk menjadi penyedia jasa tenaga kerja terampil pada berbagai bidang usaha di Indonesia. Berdasarkan laporan perusahaan, PDS mencatatkan kinerja yang meningkat, tercermin dari peningkatan pendapatan dan aset. “Ini membuktikan langkah anak usaha tersebut merupakan strategi yang efektif,” ungkap Edi.
Dengan menjadi karyawan tetap di PDS, SDM memiliki keahlian khusus seperti di bidang petugas layanan pelanggan, operator call center, petugas pass gate, bagian administrasi, sekretaris, resepsionis, security, house keeping, tally, perawatan gedung, pengemudi, petugas payroll, operator armada dan alat berat, pendukung operasi energi dan logistik, serta pendukung pelatihan SDM, untuk dapat lebih mengembangkan karirnya.
Sebagaimana yang berlaku di Pelindo III Group, dalam jenjang karir ada sistem internal job tender. Hal ini memungkinkan posisi jabatan dilelang untuk karyawan dengan performa terbaik, tidak semata berdasarkan senioritas atau lama kerja, tetapi kapabilitas dan kualitas kerja. “Dengan adanya internal job tender juga memungkinkan karyawan di anak usaha untuk dapat berkompetisi mengisi jabatan di induk perusahaan,” jelasnya.
Justru dengan menjadi karyawan tetap di PDS, para pekerja pelaksana operasional tersebut mendapat kepastian status dan kejelasan siapa pemberi kerjanya. Tidak terombang-ambing seperti pekerja lepas yang berganti-ganti pemberi kerja dan bisa diputus kontrak kerjanya kapan saja.
Paket pendapatan yang diberikan PDS untuk pekerja pelaksana operasional juga menarik. Sebagai karyawan tetap PDS, imbalan kerja yang didapat mereka sebesar Rp5,25 juta per bulan. Jauh di atas UMK Kota Surabaya tahun 2016, yang sebesar Rp3,045 juta per bulan. Di samping itu juga masih diberikan berbagai tunjangan kesejahteraan lainnya, di antaranya jaminan pensiun/hari tua, kesehatan, bonus, Tunjangan Hari Raya (THR), cuti, dan kesejahteraan lainnya. Bahkan khusus untuk tenaga kerja operator diberikan tambahan pendapatan berupa insentif kerja.
Dengan demikian, langkah perusahaan terkait penempatan SDM harus dilihat sebagai strategi dalam koridor bisnis di Pelindo III Group atau Pelindo III dan seluruh anak usahanya. “Bukan lagi dilihat parsial, namun sebagai satu kesatuan yaitu SDM Pelindo III Group yang bersama-sama mencapai satu tujuan untuk melayani publik sebagai pendorong integrasi logistik nasional,” ujar Edi Priyanto lagi.
Pihaknya juga menyayangkan pihak-pihak yang terlanjur reaktif dan terhanyut dalam langkah yang kontraproduktif akibat mendapat informasi yang tidak lengkap (keliru) dari luar. Pelindo III juga sejalan dengan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang berulang kali diungkapkan oleh Gubernur Soekarwo melalui berbagai pemberitaan di media massa, untuk menciptakan iklim industrial yang teduh, tidak gaduh. Sehingga dapat terus meningkatkan perekonomian Jawa Timur yang manfaatnya akan didapat tidak hanya oleh pelaku usaha, tetapi juga masyarakat luas.
Sekadar diketahui, beberapa pekan terakhir belasan pekerja PT Pelindo III memang sering menggelar unjuk rasa di Depan Gedung Negara Grahadi. Para pekerja yang mengaku telah belasan tahun bekerja di PT Pelindo III ini tak bersedia untuk diangkat menjadi karyawan di PT PDS. Menurut mereka, pengangkatan karyawan di PT PDS merupakan bentuk lain dari outsourcing. (fik/iss/ipg)