Minggu, 24 November 2024

Dinkes akan Sweeping Balita yang Belum Ikuti Imunisasi Polio

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Febria Rachmanita Kepala Dinas Kesehatan Surabaya saat memberikan keterangan tentang PIN polio di Humas Pemkot Surabaya, Jumat (4/3/2016). Foto: Istimewa

Pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Surabaya akan dilaksanakan Selasa (8/3/2016), dipimpin Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya di Kelurahan Sawah Pulo Kecamatan Semampir.

Febria Rachmanita Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Surabaya mengatakan, pihaknya akan men-sweeping rumah balita yang tidak mengikuti PIN Polio serentak yang berlangsung selama tujuh hari sejak dicanangkan.

“Kami ada data nama-nama Balita yang yang harus mengikuti PIN polio. Kalau enggak datang, kami datangi rumahnya, kami edukasi orang tuanya,” ujar Feni (panggilan Kadinkes Surabaya) kepada wartawan di Humas Pemkot Surabaya, Jumat (4/3/2016).

Data Dinkes Surabaya, ada sebanyak 220.904 anak usia 0 hingga 59 bulan di Surabaya yang harus mendapat imunisasi polio dalam PIN Polio secara serentak di Indonesia ini.

Feni berharap, anak-anak Kota Surabaya setelah mendapat vaksin polio dapat terbebas dari virus polio yang bisa menyebabkan kelumpuhan permanen.

Sweeping sejak Rabu (9/3/2016) pekan depan itu akan melibatkan petugas gabungan Dinkes, Puskemas, sekolah kesehatan, kader kesehatan, serta guru PAUD.

Sweeping ke rumah balita selama enam hari itu dilakukan sebab masih ada orang tua dengan pemahaman keliru tentang imunisasi.

Menurut Feni, sebagian orangtua balita khawatir, setelah diimunisasi anaknya akan mengalami panas badan. “Padahal, tidak semua anak panas setelah imunisasi,” katanya.

Pemahaman yang salah itu, menurut Feni juga menyebabkan tidak tercapainya target imunisasi polio di beberapa kelurahan di Surabaya.

Rata-rata pencapaian vaksin polio di 154 kelurahan yang ada di Surabaya hanya 80 persen dari target yang seharusnya dicapai sebesar 91 koma sekian persen.

Adapun beberapa kelurahan yang pemberian vaksin polionya jauh di bawah target antara lain Kelurahan Babat Jerawat, Tembok Dukuh, Perak Utara, Pegirian, Sidotopo, Wonokusumo, Rangkah, Ploso, Kapas Madya baru, Kali Rungkut, Rungkut Kidul, Semolowaru, Sawahan, Petemon, Ngagel Rejo, dan Margorejo.

PIN Polio, kata Feni, tidak memandang apakah Balita sudah pernah mendapat imunisasi polio atau belum pernah sama sekali.

Pemkot Surabaya telah menyiapkan 2.922 lokasi Posko PIN Polio di Surabaya yang terdiri dari 2.294 Posyandu, 63 Puskemas, 36 Puskemas Pembantu (Pustu), 46 rumah sakit, 35 mal, 59 pasar, empat stasiun kereta api, 10 terminal, dua pelabuhan, serta 405 sekolah TK maupun PAUD.

Dalam pekan imunisasi ini, setiap balita akan mendapatkan dua tetes vaksin polio. Seperti helatan Pemilu, balita yang sudah divaksin akan dibubuhi gentian ungu di jari kelingking kirinya.

Untuk menggugah kesadaran orangtua akan pentingnya PIN polio, Dinas Kesehatan Surabaya telah menggandeng tokoh agama.

Sebab, kata Feni, sudah ada fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 4 Tahun 2016 tentang imunisasi.

Isinya, bila dalam hal seseorang tidak diimunisasi menyebabkan kematian, penyakit berat atau kecacatan permanen yang mengancam jiwa, maka imunisasi hukumnya wajib. (den/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
27o
Kurs