Sabtu, 23 November 2024

Dibutuhkan Solusi Pengolahan Sampah Plastik Jadi Ramah Lingkungan

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
ilustrasi

Sampah plastik menjadi isu nasional bahkan isu dunia yang membutuhkan solusi tepat agar memberikan manfaat bagi masyarakat.

Jurusan Teknik Manufaktur Fakultas Teknik Universitas Surabaya bekerja sama dengan Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (Adupi) Selasa (20/9/2016) menggelar seminar mengajak masyarakat untuk lebih peduli dengan sampah plastik.

Dengan tema The Power of Plastic Recycling in Nature Preservation, menghadirkan pembicara Yoesoef Santo Penasehat Adupi yang membahas Daur ulang Plastik bagi Lingkungan dan Masyarakat. Dan pembicara kedua Willy Tandiyo praktisi sekaligus owner industri daur ulang plastik.

Indonesia saat ini ditegaskan Yoesoef Santo masih meduduki peringkat kedua di dunia sebagai negara penghasil sampah plastik terbanyak.

“Sekitar 187,2 juta ton sampah plastik. Dan itu jumlah yang cukup besar. Ini sangat luar biasa. Jika kemudian masyarakat mampu melakukan pemanfaatan melalui daur ulang tentunya sangat memberikan nilai keuntungan,” terang Yoesoef.

Namun hingga saat ini, lanjut Yoesoef proses pemanfaatan sampah plastik masih belum banyak dilakukan masyarakat. “Justru ini jadi persoalan baru. Dengan jumlah sampah palstik yang cukup besar itu, seharusnya mulai dipikirkan solusinya,” tambah Yoesoef.

Sebagai satu program studi yang peduli dengan sampah plastik serta pemanfaatannya, jurusan Teknik Manufaktur Universitas Surabaya memberikan kontribusinya pada persoalan diatas dengan mencoba mengedukasi masyarakat tentang bahaya sampah plastik sekaligus teknik pengolahanya.

“Kami tidak hanya melakukan edukasi semata. Mahasiswa kami juga dilibatkan untuk membantu masyarakat sekitar sebagai bentuk tanggung jawab sosial dalam pengelolaan sampah plastik. Bahkan jurusan Teknik Manufaktur secara khusus memiliki mesin recycling sampah plastik,” kata Sunardi Tjandra, S.T, M.T, Ketua Jurusan Teknik Manufaktur Ubaya.

Sedangkan pada seminar kali ini yang menggandeng pemerintah, industri, serta pihak akademisi diharapkan akan terjadi sinergi atau kerjasama dalam rangka mengatasi permasalahan sampah plastik. Sehingga kedepan nanti sampah plastik dapat dikembangkan dan dapat diaplikasi oleh masyarakat jadi bermanfaat.

“Isu ditengah masyarakat saat ini sampah plastik yang dapat mencemari lingkungan dan sebagainya. Padahal jika kita tahu bagaimana mengelola serta mengolahnya dan mendaur ulang dengan benar maka sampah plastik pastinya akan memberikan manfaat buat masyarakat. Dan justru jadi ramah lingkungan,” pungkas Sunardi Tjandra, yang juga Ketua Panitia Seminar Manufacturing Technology Update ini.(tok/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs