Bagi Hety Palestina Yunani jurnalis, perupa dan aktivis kesenian di Surabaya dan Jawa Timur; sosok Tedja Suminar bukan sekadar pelukis, sketser atau guru kesenian semata, tetapi adalah nasionalis yang murah berbagai ilmu dan pengalaman.
“Jangan pernah coba-coba menyanyi dihadapan beliau dengan lagu-lagu bahasa inggris misalnya, karya-karya yang pernah beliau buat, sepertinya tidak ada yang menggunakan judul bahasa asing. Selalu memilih Indonesia, dan bahasa Indonesia. Nasionalis banget,” ujar Hety Palestina.
Di tengah terus berkembangnya dunia kesenian di Indonesia, Tedja Suminar tetap konsisten dan tidak segan-segan membagi ilmunya kepada anak-anak muda yang dengan sukarela datang untuk bertanya serta berdiskusi dimanapun.
“Anak-anak muda, atau seniman-seniman muda yang kerap berdiskusi dengan beliau selalu menyatakan bahwa Tedja Suminar memang bukan sekadar sosok guru tetapi sekaligus teman yang menyenangkan untuk berbagai pengalaman,” kata Hety.
Tedja Suminar hari ini tengah berulang tahun ke 80 tahun, dan Sabtu (16/4/2016) malam di studio miliknya di kawasan Jl. Dharmawangsa, Surabaya muncul anak-anak muda dan seniman serta pemerhati seni dan budaya, termasuk Leo Kristi serta beberapa musisi lainnya.
Pentas dadakan sederhana muncul di studio miliknya itu, dengan berbagai aktivitas seni yang seolah menjaga sipiritnya sebagai sosok perupa yang tetap produktif, di usianya yang ke 80 tahun ini, konsistensi dan spirit Tedja Suminar mengilhami banyak seniman muda.
Agus Kucink dosen dan seniman mengaku sangat mengagumi spirit berkarya Tedja Suminar yang tetap terjaga dan tanpa kendor sedikitpun diusianya yang sudah di atas rata-rata tersebut.
“Spirit beliau sangat luar biasa. Sangat mengagumkan. Memang ini sehausnya jadi contoh bagi anak-anak muda dalam proses produksi atau untuk berkarya. Tedja Suminar masih tetap produktif dan karya-karya yang ditampilkannya adalah bukti,” ujar Agus Kucink.
Tedja Suminar lahir 16 April 1936 di Ngawi, Jawa Timur. Menempuh pendidikan seni lukis di Akademi Kesenian Surakarta 1959. Tahun 1960 bertugas di Penerangan Angkatan Laut Surabaya membuat dokumentasi sketsa kehidupan AL keliling Indonesia.
Tahun 1990 mengadakan perjalanan ke museum-museum di Eropa. Beberapa kali berpameran tunggal maupun bersama di dalam negeri maupun mancanegara. Penerima penghargaan dari Gubernur Jawa Timur dan dua kali dari Pemerintah Kota Surabaya atas prestasi dan pengabdian kepada seni.(tok/fik)