Ada beberapa hal penting dalam Pidato Kenegaraan yang disampaikan Joko Widodo Presiden RI, di hadapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI hari ini, jelang peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-71.
Dalam pidatonya, Presiden membeberkan keberhasilan pemerintahannya, antara lain di bidang pertumbuhan ekonomi, pembangunan infrastruktur, penyelesaian konflik, penganggulangan terorisme hingga deregulasi ribuan peraturan daerah yang dianggap tumpang tindih.
Presiden juga berharap, masyarakat punya optimisme terhadap masa depan. Apabila pesimistis dalam menghadapi persaingan global, kita akan tertinggal dari negara-negara lain.
Presiden juga mengajak seluruh elemen masyarakat bersama-sama dengan pemerintah memerangi kemiskinan, pengangguran dan berbagai hal yang kontra produktif.
“Saya mengajak kita semua untuk bersinergi mengatasi kemiskinan, mengatasi pengangguran, serta mengatasi ketimpangan dan kesenjangan sosial. Tanpa kerja sama dan tanpa gotong royong, kita akan digulung arus negara lain,” ujar Presiden di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/16).
“Apapun bidang yang kita geluti, jadilah yang terbaik. Dengan kerja nyata, kita bisa jadi bangsa pemenang. Bangsa Indonesia bisa jadi bangsa maju, berdaulat, mandiri dan berbudaya. Sekarang ini biduk kita sedang berlayar menuju kemajuan Indonesia Raya. Dirgahayu Republik Indonesia, Dirgahayu Negeri Pancasila, Merdeka!” seru Jokowi.
Pukul 2 siang ini, Presiden masih akan pidato lagi dalam sidang bersama DPR dan DPD, untuk menyampaikan Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2017. Pidato ini banyak ditunggu oleh masyarakat karena menyinggung sejumlah poin penting seperti gaji guru dan Pegawai Negeri Sipil. (jos/rid/dwi)