Demo buruh dan warga Waru Gunung terhadap PT Spindo berlangsung hingga sore hari. Bahkan demo tersebut menutup dua lajur yang melewati kawasan tersebut. Polrestabes Surabaya akhirnya menurunkan personel sebanyak empat buah mobil kepolisian dari satuan Sabhara untuk melakukan pengamanan.
Sementara itu, untuk membuat suasana lebih kondusif, beberapa petinggi Polrestabes juga ikut turun dalam pengamanan.
AKBP Denny Setya Nugraha Nasution Wakapolrestabes Surabaya yang memimpin pengamanan mengatakan, pihak kepolisian akan melakukan tindakan tegas karena konflik antara pendemo dengan preman sudah sempat terjadi.
Pantauan suarasurabaya.net, Kompol Manang Soebeti Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya bersama AKP Ade Waroka Kanit Jatanras dan AKP Agung Pribadi Kanit Resmob bersiaga di depan tenda massa dari FSPMI yang selama ini didirikan untuk demonstrasi.
Akhirnya, demo yang sudah berlangsung sejak siang hari tadi dibubarkan oleh pihak kepolisian pada jam 15.20 WIB.
“Kami ingin menghindari konflik horizontal yang terjadi, saya perintahkan petugas melakukan tindakan tegas mengevakuasi tiga dari orang dari serikat buruh dan 21 dari pihak masyarakat yang berkonflik,” ujar AKBP Denny Setya Nugraha.
Denny juga melarang pendemo melakukan aksi unjuk rasa di kemudian hari karena mengakibatkan kemacetan di kawasan itu.
Dari pengamanan aksi unjuk rasa ini, polisi mengamankan 21 orang yang diduga preman, 3 orang korrdinator aksi dari FSPMI yang mendirikan tenda di depan PT Spindo, serta menyita mobil komando.
Penutupan jalan selama dua jam, akhrinya dibuka kembali. Kendaraan roda empat maupun roda dua sudah bisa melintas di di kawasan Waru Gunung itu.(bid/tit/ipg)