Pasca insiden kebakaran di pasar Porong Baru, Kabupaten Sidoarjo, Selasa (8/11/2016) sore kemarin. Ratusan pedagang, korban kebakaran dari pagi hingga sore, masih belum mengetahui pasti, nasibnya.
Apakah nanti bisa berdagang kembali atau tidak. Sebab, ada salah satu pedagang pasar yang menjadi korban kebakaran mengaku, kalau uang, barang dagangannya juga sudah ludes semuanya.
Seperti Tri Hayati, salah satu pedagang korban kebakaran di pasar Porong Baru. Perempuan berusia 53 tahun tersebut mengaku, kalau barang dagangannya sudah habis, ludes terbakar.
“Kebetulan, kalau setiap hari selasa itu banyak barang baru datang. Itu sekitar jam 2 siang (pukul 14.00 WIB, red),” ucap Tri Hayati, kepada suarasurabaya.net, Rabu (9/11/2016).
Dagangan yang baru datang itu seperti, telor, minyak, beras, sabun, tepung terigu, gula, dan kacang tanah. Setelah semua barang datang dan dimasukan dalam toko, Tri Hayati sekitar pukul 15.00 WIB, pulang ke rumahnya di Desa Juwet Kenongo, Porong.
Namun, sesaat baru datang di rumah, dirinya mendapatkan kabar kalau pasar porong itu terbakar. Tri Hayati, bergegas kembali ke pasar Porong Baru.
“Saya itu diberitahu tetangga yang baru datang dari pasar. Katanya pasar Porong terbakar. Saya langsung kembali, dan api sudah besar. Toko saya juga sudah ludes,” kata Tri Hayati.
Dari insiden kebakaran tersebut, Tri Hayati mengaku, kalau kerugiannya sekitar RP50 juta. Karena, dilihat dari beberapa dagangannya yang baru saja datang.
“Kalau dilihat dari dagangan baru datang kemarin, iya sekitar Rp50 juta. Itu belum uang yang ada di dalam laci, saya juga kurang tahu berapa jumlahnya. Kemungkinan sekitar Rp2 juta sampai Rp3 juta. Tapi, sekarang tinggal 750 rupiah saja,” ujarnya.
Dengan insiden kebakaran di Pasar Porong Baru, tersebut, pada pedagang yang menjadi korban meminta ketegasan dari pengelola Unit Pelayanan Terpadu Daerah (UPTD) Porong, supaya diberi tempat penampungan sementara dan modal, untuk berdagang.
“Yang bisa kita lakukan, hanya menyediakan tempat sementara untuk pedagang. Kalau seperti itu (modal berdagang, red). Kita masih belum tahu, karena belum ada pendataan ulang untuk pedagang korban kebakaran itu, masing-masing kerugiannya berapa,” kata Sugiono Kepala UPTD Pasar Porong Baru. (bry/rst)