Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mencatat lima wilayah saat ini tergenang banjir akibat intensitas hujan tinggi yang terjadi selama tiga hari terakhir.
“Pantauan kami banjir menerjang Gresik, Jombang, Lamongan, Sidoarjo dan Mojokerto,” kata Sudharmawan Kepala BPBD Jawa Timur ketika dihubungi suarasurabaya.net, Selasa (9/2/2016).
Dari catatan yang ada, banjir yang melanda Gresik terpantau cukup parah sejak Senin (8/2/2016) pukul 22.53 WIB malam. Banjir setidaknya melanda delapan desa yang ada di Kecamatan Benjeng yaitu :
– Desa Delik Sumber
– Desa Sedapur Klagen
– Desa Kedung Rukem
– Desa Munggugianti
– Desa Dermo
– Desa Bulurejo
– Desa Sirnoboyo
– Desa Lundo
Banjir di kawasan Benjeng, Gresik merupakan imbas dari meluapnya Kali Lamong. Genangan banjir di kawasan ini terpantau 40-90 cm.
“Hingga siang ini banjir berangsur surut dan tinggal genangan yang terpantau di Desa kedungrukem dengan ketinggian air 10 cm,” kata Sudharmawan. Selain itu pada siang ini banjir juga masih terpantau di Pasar Desa Benjeng yang masih ada genangan sekitar 20-30 cm.
Sementara di Kabupaten Jombang, banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Sadar. Data yang dimiliki BPBD menyebutkan jika intensitas hujan tinggi sepanjang dua hari terakhir mengakibatkan tanggul di Sungai Sadar jebol dan menggenangi empat desa di tiga kecamatan yaitu :
– Dusun Sawahan, Desa Kademangan, Kecamatan Mojoagung
– Dusun Sanan Selatan, Desa Mojotrisno, Kecamatan Mojoagung
– Desa Mojodanu, Kecamatan Ngusikan
– Dusun Kedungmacan, Desa Kedungbetik, Kecamatan Kesamben
Selain menggenangi ratusan rumah, banjir di Jombang juga menyebabkan jembatan penghubung desa yang ada di Desa Mojodanu, putus.
Selain itu sedikitnya 12 hektar sawah yang ada di Dusun Kedungmacan, Desa Kedungbetik, juga tergenang banjir.
Sedangkan di Kabupaten Lamongan, banjir terjadi di dua desa yaitu Gedang, Kecamatan Sukodadi dan Desa Gabus, Kecamatan Turi.
Banjir di Lamongan kali ini menyebabkan jebolnya tanggul sungai yang ada di Dusun Dorogede, Desa Gedang, Kecamatan Sukodadi Lamongan.
Sementara banjir di sidoarjo sebenarnya sudah terjadi sejak tiga hari terakhir. Namun mulai Senin (8/2/2016) pukul 15.00 WIB sore, banjir kembali terjadi dan menggenangi beberapa kawasan diantaranya :
Kecamatan Sedati :
1. Griya Mapan, Kecamatan Sedati ketinggian air sekitar 40 cm
2. Desa Sedati Gede RT 1-16 masuk pemukiman dengan ketinggian air 10-20cm
3. Sedati Agung, Pemukiman Komplek AURI ketinggian air 10-20cm
Kecamatan Buduran :
1. Pasar Sukorejo, Buduran ketinggian air 40 cm
2. Desa Sukorejo, Buduran Residen ketinggian air 40 cm
Kecamatan Candi :
1. Desa Jambangan, ketinggian air 60 cm
2. Desa Tenggulunan, Jalan raya tergenang 40 cm
Kecamatan Sidoarjo :
1. Perumahan Bluru, Sidoarjo, ketinggian air 35cm
2. Sidokare Indah, genangan 30 cm
Kecamatan Taman :
1. Desa Sambiroto, Jemundo, Bringin Bendo, ketinggian air 35 cm
2. Desa Ketegan (Depan Brimob) ketinggian air 1-1,5m
3. Desa Jemundo, Sadang, Gilang, Kletek, genangan 20-35 cm
Kecamatan Waru :
1. Wilayah sekitar pasar Waru tergenang 1 m
2. Wisma Tropodo I dan II, Tropodo Asri ketinggian air 40 cm
3. Desa Bungurasih, Kedungrejo, ketinggian air sekitar 1 m
“Kami sudah melakukan beberapa upaya untuk banjir Sidoarjo. Beberapa warga juga telah kami ungsikan diantaranya di Balai Desa Ketegan Timur,” ujarnya.
Sedangkan untuk banjir di Kabupaten Mojokerto, terjadi sejak Senin (8/2/2016) pukul 21.00 WIB malam. Banjir Mojokerto menggenang kawasan :
– Dusun Ngelor, Desa Ngarjo, Kecamatan Mojoanyar
– Desa Grogolgede, Kecamatan Mojoanyar
– Desa Balongmojo dan Desa Balongwaru, Kecamatan Puri
– Dusun Gembongan, Desa Jotangan, Kecamatan Mojosari
– Dusun Balong, Desa Banyulegi, Kecamatan Dawarblandong
– Dusun Klanting, Desa Pulorejo, Kecamatan Dawarblandong.
“Tidak ada korban jiwa akibat banjir kali ini. Tapi Masyarakat tetap harus waspada karen hujan selama sepekan ini masih akan terus mengguyur dengan intensitas sedang dan lebat,” ujar Sudharmawan. (fik/dwi)