Hujan lebat dan cuaca dingin yang telah berlangsung selama empat hari di Jalur Gaza membuat keluarga-keluarga miskin Gaza menderita.
Abu Rodwan, Wali Kota Rafah di bagian selatan Jalur Gaza, mengatakan kepada kantor berita Xinhua bahwa sekitar 100 rumah di bagian timur dan barat kota kecil itu kena dampak buruk hujan lebat, dengan air masuk ke dalam rumah.
“Dinas pertahanan sipil di Gaza bekerja sepanjang pagi dan malam untuk mengungsikan warga yang tinggal di rumah yang terpengaruh hujan lebat,” kata Rodwan, serta menambahkan, “tak ada laporan mengenai korban cedera.”
Wali Kota mengeluhkan sejumlah kesulitan yang dihadapi kru penyelamat kota saat berjuang menghadapi hujan lebat di tengah kekurangan pasokan listrik dan bahan bakar untuk menjaga pembangkit listrik tetap bekerja.
Kota Praja Khan Younis, kota kecil lain di bagian selatan Jalur Gaza, mengatakan di dalam siaran pers yang dikirim melalui surel bahwa air hujan merendam 20 rumah di daerah tersebut dan menggenangi beberapa jalan utama di kota kecil itu dan pinggirannya.
Beberapa daerah di bagian tengah dan utara Jalur Gaza juga kena dampak hujan lebat dan udara dingin, kata beberapa sumber setempat, serta menambahkan lalu lintas di beberapa daerah kantung yang diblokade itu telah berhenti akibat banjir.
Beberapa sumber kota praja juga mengatakan udara dingin dan hujan telah melumpuhkan kehidupan sehari-hari di Jalur Gaza dan membuat sebagian besar warga tinggal di dalam rumah, sementara sekolah dan universitas ditutup dan pasar kosong tanpa pengunjung, demikian dikutip Antara.(ant/iss/ipg)