Jenderal Pol. Tito Karnavian Kepala Kepolisian Negara Reublik Indonesia (Kapolri) bertolak ke Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), untuk mengecek pencapaian Operasi Tinombala dan identifikasi jenazah gembong teroris Santoso alias Abu Wardah.
“Kapolri ke Poso ingin melihat langsung capaian anggota di lapangan,” kata Irjen Pol. Boy Rafli Amar Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadivhumas) Polri di Markas Besar (Mabes) Polri, Jakarta, Rabu (20/7/2016) seperti dilansir Antara.
Selain mengecek jenazah, Kapolri juga akan melihat barang bukti senjata api milik Santoso yang berhasil disita aparat.
“Ingin melihat satu per satu barang bukti, termasuk senjata api M16 dan peralatan milik Santoso selama pelarian,” katanya.
Boy menyatakan, Kapolri akan memberikan apresiasi secara langsung kepada seluruh anggota Satuan Tugas (Satgas) Tinombala atas kinerja mereka, yang melibatkan personel Polri dan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
“Juga mau memberi apresiasi kinerja tim Satgas Tinombala,” demikian Irjen Pol. Boy Rafli Amar.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian mengatakan Polri melalui identifikasi ciri tubuh dan kesaksian anggota Polri yang pernah berinteraksi dengan Santoso, yakin 95 persen bahwa tersangka pelaku teror Santoso tewas.
Santoso tewas dalam penyergapan oleh anggota Batalyon Infanteri (Yonif) 515 Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad) di Tambarana, Poso Pesisir Utara, Sulawesi Tengah, Senin petang (18/7/2016).
Penyergapan tersebut juga menewaskan anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) lainnya bernama Muchtar. (ant/dwi/rst)