Iriana Joko Widodo Ibu Negara bersama Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE-KK) menjalin kerja sama dengan Kementerian Kesehatan menggelar Pekan Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim (Serviks) pada Perempuan.
Deteksi dini kanker serviks dilakukan dengan metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) dan kanker payudara dengan Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS).
Kegiatan ini diawali dengan meninjau pelaksanaan tes IVA di Yogyakarta, dan meninjau langsung pelaksanaan deteksi dini di lima puskesmas yang tersebar di DKI Jakarta, yaitu: Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo (Jakarta Timur), Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu (Jakarta Selatan), Puskesmas Kecamatan Senen (Jakarta Pusat), Puskesmas Tambora (Jakarta Barat), dan Puskesmas Kecamatan Papanggo (Jakarta Utara).
Kegiatan yang berlangsung mulai tanggal 11 hingga 19 Oktober 2016, merupakan tindak lanjut dari Pencanangan Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker pada Perempuan yang telah dicanangkan oleh Ibu Iriana di Kulon Progo, Yogyakarta, pada bulan April 2015 lalu.
Saat peninjauan Ibu Iriana menyempatkan diri berdiskusi dengan masyarakat mengenai kelancaran pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) tes.
Ibu Iriana juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menyosialisasikan pentingnya tes IVA guna mencegah dan mendeteksi dini kanker serviks pada perempuan.
“Beri tahu ke teman-temannya untuk tes IVA, jangan takut dan jangan malu ya, Bu,” pesan Ibu negara.
Puskesmas juga diminta agar aktif mengajak masyarakat untuk melakukan pemeriksaan deteksi dini kanker, mengingat masih adanya warga yang belum terdaftar untuk mengikuti kegiatan tersebut.
“Untuk warga yang belum terdaftar, saya minta pihak Puskesmas jemput bola,” ujar Ibu Iriana saat meninjau pelaksanaan tes IVA di Puskesmas Kecamatan Senen, Jakarta Pusat.
Ibu Iriana juga berharap dengan adanya kegiatan tersebut timbul kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara dini agar bisa ditemukan penyakit kanker sedini mungkin sehingga dapat meningkatkan cakupan serta capaian deteksi dini di Indonesia yang masih rendah.
Kanker merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia setelah penyakit kardiovaskular. Bahkan berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, yang menyatakan bahwa prevalensi tumor atau kanker di Indonesia adalah 1,4 per 1.000 penduduk, atau sekitar 347.000 orang. Oleh sebab itu, ke depannya deteksi dini kanker diharapkan tidak hanya dapat menurunkan angka kematian akibat kanker, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup penderitanya.
Mendampingi Ibu Negara dalam kegiatan tersebut di antaranya Ibu Hj. Mufidah Jusuf Kalla, istri Wakil Presiden Jusuf Kalla, istri Gubernur DKI Jakarta, sejumlah anggota OASE Kabinet Kerja, serta beberapa perwakilan dari Kementerian Kesehatan.(jos/iss/ipg)