Mahasiswa Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya mengajak pelajar dari sekolah luar biasa di Kota Surabaya untuk menggelar sebuah acara yang bertujuan untuk menumbuhkan empati terhadap para penyandang disabilitas.
Bertajuk Abdimas Perbaikan SMP YPAB & Pentas Seni Disabilitas, acara ini diwarnai dengan penampilan siswa-siswi difabel dari SMP Luar Biasa Yayasan Pendidikan Anak Buta (YPAB).
“Kegiatan ini memang mengajak mahasiswa untuk berempati terhadap penyandang disabilitas. Oleh karen itu, kegiatan yang kami lakukan satu diantaranya adalah mengajak para siswa-siswi disabel dari beberapa sekolah di Surabaya untuk melakukan kegiatan bersama,” kata Gunawan Tanuwidjaya S.T., M.Sc, ketua panitia pelaksana kegiatan.
Paduan suara dengan dilengkapi permainan Angklung, serta penampilan tari-tarian yang dimainkan para siswa tuna grahita dan tuna wicara, acara menjadi semakin semarak saat lebih dari 200 mahasiswa dari berbagai jurusan dan program studi itu bersama siswa-siswi difabel terlibat permainan bersama.
Para mahasiswa dan mahasiswi yang tergabung dalam Departemen Mata Kuliah Umum (DMU) Universitas Kristen Petra Surabaya ini kemudian dibagi beberapa kelompok kecil yang di dalamnya juga disertakan siswa-siswi disabilitas.
“Mereka ini berkreasi membuat karya seni sebagai karya bersama antara para mahasiswa dengan siswa-siswi difabel. Bentuknya lukisan, dan relief berbahan dasar clay. Para mahasiswa dan siswa-siswi ini bergabung bermain bersama menghasilkan karya,” kata Gunawan.
Bagi para mahasiswa, kegiatan yang melibatkan siswa-siswi disabilitas ini diharapkan mampu membangkitkan empati kepada sesama. Sedangkan bagi para siswa-siswi difabel kegiatan ini diharapkan dapat membangkitkan rasa percaya diri mereka.
Kolaborasi karya bertema: Cita-citaku di Masa Depan, menghasilkan berbagai bentuk karya. “Kami berharap dengan kolaborasi mahasiswa bersama siswa-siswi disabiltas ini mampu meningkatkan rasa percaya diri siswa-siswi disabilitas,” kata Gunawan yang juga pengajar Indonesian Culture di UK Petra Surabaya ini.
Gunawan menambahkan selain kegiatan yang mengajak mahasiswa berempati pada penyandang disabilitas, kegiatan kali ini juga untuk penggalangan dana yang nantinya akan disumbangkan pada sekolah yang berada di kawasan Gebang Putih, Sukolilo tersebut.
Sementara itu, acara kali ini setidaknya juga dihadirkan Tutus Setiawan M.Pd, pengajar di YPAB Surabaya yang juga penyandang tunanetra, yang melakukan sosialisasi terkait hak-hak para penyandang disabilitas.(tok)