Nuruddin Hidayat Jubir Gerakan Buruh Surabaya (GBS) mengatakan, aksi di Balai Kota Surabaya, Selasa (15/11/2016), bukan merupakan aksi unjuk rasa menuntut Wali Kota Surabaya segera menyerahkan rekomendasi Upah Minimum Kota (UMK) Surabaya 2017 kepada Gubernur Jatim.
“Terkait perjuangan UMK Surabaya 2017, besok, kawan-kawan GBS akan nggerebek Balaikota untuk menemui Walikota Surabaya,” ujarnya melalui pesan internet kepada suarasurabaya.net, Senin (14/11/2016) sore.
Rencananya, massa aksi GBS ini akan bertolak pukul 10.00 WIB, untuk menggerebek Balai Kota Surabaya. Nuruddin memperkirakan, massa buruh yang akan mengikuti aksi ini berjumlah kurang lebih 50 orang.
“Kami akan masuk ke Balai Kota untuk menemui wali kota Surabaya,” ujarnya. Massa GBS ini bermaksud menyampaikan aspirasi mereka secara langsung kepada wali kota, mengenai rekomendasi UMK Surabaya 2017 dan besarannya.
Aksi unjuk rasa dengan jumlah massa yang lebih besar di Balai Kota Surabaya, kata Nuruddin, justru akan mereka lakukan pada Jumat (18/11/2016) mendatang.
Bertemu atau tidak bertemu Risma Selasa besok, massa GBS akan tetap melakukan aksi unjuk rasa pada Jumat. “Jumlah massa akan lebih maksimal,” kata Nuruddin.
Nuruddin juga mengatakan, pada hari Jumat itu massa GBS akan mencoba untuk bertahan di Balai Kota Surabaya untuk memastikan besaran rekomendasi UMK Surabaya 2017 Rp3,6 juta.
“Target kami tidak hanya mendesak Wali Kota Surabaya agar segera menyerahkan rekomendasi UMK, tapi juga memastikan besaran rekomendasi UMK dari wali kota sebesar Rp3,6 juta,” katanya.(den/iss/ipg)