Sabtu, 23 November 2024

Berkas Perkara Kanjeng Dimas Sudah P21

Laporan oleh Bruriy Susanto
Bagikan
Dimas Kanjeng Taat Pribadi saat ditangkap Jatanras Polda Jatim. Foto: Istimewa

Penyidikan kasus pembunuhan terhadap dua orang korban, yakni Abdul Ghani dan Ismail, pengikut Padepokan Kanjeng Dimas Taat Pribadi dikebut oleh penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim.

Ini supaya berkas perkara dua kasus pembunuhan yang dilakukan sepuluh orang tersangka anak buah Taat Pribadi pengasuh Padepokan Kanjeng Dimas bisa cepat dikirim di kejaksaan.

“Kasus pembunuhan dengan dua korban. Satu berkas perkara pembunuhan di Situbondo sudah diserahkan di Kejaksaan Probolinggo dan P21 (sempurna, red). Itu berkas sudah termasuk tersangka atas nama Taat Pribadi,” kata Kombes. Pol Raden Prabowo Argo Yuwono Kabid Humas Polda Jatim, Selasa (27/9/2016).

Untuk perkara kasus pembunuhan yang ada di Wonogiri, Jawa Tengah, kata Argo, saat ini penyidik masih mendalaminya. Pihaknya masih mencari tambahan beberapa alat bukti lainnya, mengenai keterlibatan tersangka Taat Pribadi pengasuh dari Padepokan Kanjeng Dimas. Ini supaya berkas perkaranya secepatnya bisa dikirim di kejaksaan.

“Tidak lama lagi berkas perkara yang di Wonogiri ini akan kami ajukan ke Kejaksaan,” ujar dia.

Sementara itu mengenai kasus dugaan penipuan dan penggelapan uang (penggandaan uang, red) dilakukan tersangka Taat Pribadi, Argo mengaku kalau masih baru satu orang yang membuat laporan resmi di kepolisian.

“Satu orang yang membuat laporan, dan itu laporannya di Mabes Polri. Nantinya penyidik akan mendalami mengenai laporannya,” ujarnya.

Perlu diketahui, Taat Pribadi ditangkap berdasarkan laporan dari polisi yang ada di Probolinggo, pada bulan Juli 2016 mengenai orang hilang.

Sebab, awalnya jenazah di sekitar Situbondo dan Wonogori, Jawa Tengah itu adalah Mr. X. Tapi, setelah dilakukan olah TKP dan identifikasi, diketahui bernama Abdul Ghani dan Ismail.

Kedua korban diduga pengikut Taat Pribadi yang hendak membongkar mengenai kegiatan di Padepokan Kanjeng Dimas. Tapi, keburu dibunuh oleh anak buah Taat. Polisi yang menangani, berhasil menangkap sepuluh orang, setelah itu baru berhasil menangkap Taat Pribadi.

Ini sesudah polisi melayangkan tiga kali surat panggilan, ternyata tidak dihiraukan oleh tersangka dengan alasan sakit. Tapi, setelah dilakukan penyelidikan, ternyata tersangka tidak sakit. Polisi langsung melakukan penangkapan dan penggerebekan terhadap seorang spiritual yakni Taat Pribadi. (bry/ipg)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs