Festival layang-layang Surabaya atau Surabaya International Kite Festival 2016 sudah dimulai sejak Sabtu (23/7/2016) pagi, pukul 10.00 WIB. Mulai hari ini dan besok, ratusan peserta akan beradu layang-layang terbaiknya untuk memperebutkan total hadiah Rp43,5 juta.
Kadek Armika salah satu peserta festival layang-layang dari Bali menerbangkan layang-layang yang terbuat dari daun bambu. Layang-layang itu berbentuk burung hantu.
“Ini dari daun bambu semua. Batangnya juga dari bambu. Kelebihannya, dia lebih tahan air,” katanya kepada suarasurabaya.ney.
Layang-layang milik Kadek ukurannya tidak terlalu besar. Layang-layang ini lebih mudah terbang menyesuaikan angin.
Selain milik kadek, ada layang-layang dua dimensi dengan bentuk bermacam-macam. Ada layang-layang berbentuk sinden, ada punokawan, ada juga layang-layang tiga dimensi berbentu gajah dan kucing.
Pesertanya, tidak hanya dari Jawa Timur. Seperti layang-layang sinden dan punokawan yang merupakan milik peserta dari Jawa Tengah. Atau layang-layang reog-reogan yang berbentuk mirip reog dari Ponorogo.
Fauzi M Yos Kepala Bidang Rekreasi dan Hiburan Umum Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya mengatakan, total peserta mencapai lebih dari 125 orang.
Tidak hanya dari 19 daerah di Indonesia. Beberapa layang-layang juga milik komunitas. Ada juga peserta dari beberapa negara tetangga. Antara lain dari Malaysia, Cina, Hongkong, dan Thailand.
Para peserta mancanegara ini juga menampilkan berbagai bentuk layang-layang terbaiknya. Salah satunya adalah layang-layang paus sepanjang 32 meter milik peserta yang berasal dari hongkong.
“Kami menilai berdasarkan perakitan sebelum diterbangkan. Kemudian bagaimana cara menerbangkan layang-layang. Termasuk keseimbangannya” ujarnya.
Lalu, kata Yos, konsistensi layang-layang sebelum maupun sesudah diterbangkan. Penilaian pada kriteria ini juga melihat perubahan warna layang-layang, baik saat di bawah maupun saat di atas.
“Kalau ternyata di atas warnanya berubah, ya itu juga akan kami nilai,” ujarnya.(den/fik)
Teks Foto:
– Kadek Armika peserta dari Sanur Bali menerbangkan layang-layang burung hantu yang terbuat dari daun bambu. Foto: Denza Perdana suarasurabaya.net