Sabtu, 15 Februari 2025

Bendungan Nipah Bukti Tidak Ada Infrastruktur yang Tidak Bisa Dibangun

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
Joko Widodo Presiden saat meresmikan pengoperasian Bendungan Nipah di Sampang, Madura, Sabtu, (19/3/2016). Foto: Biro Pers/Setpres

Ketahanan pangan dan air sudah terlalu lama menjadi mimpi kita bersama, menjadi mimpi bangsa Indonesia, kata Joko Widodo Presiden saat meresmikan pengoperasian Bendungan Nipah di Sampang, Madura, Sabtu, (19/3/2016).

Pemerintah, lanjut presiden, sejak awal sudah mencanangkan program pembangunan 65 bendungan pada kurun waktu 2015- 2019. Waduk Nipah merupakan bagian dari 65 waduk yang diharapkan dapat mempercepat terwujudnya ketahanan pangan dan air di Indonesia.

Presiden menyatakan bahwa manfaat yang dari bendungan ini antara lain Irigasi sawah seluas 1.150 Ha, yang terdiri dari 925 Ha sawah baru yang merupakan pengembangan sawah tadah hujan dan 225 Ha merupakan areal sawah existing.

Di samping itu, Bendungan Nipah ini juga dapat berfungsi sebagai konservasi sumber daya air dan daerah wisata serta perikanan air tebar.

Bendungan Nipah ini, menurut presiden, dibangun untuk dapat berfungsi dalam umur layanan 50 tahun. “Oleh sebab itu, pengelolaan bendungan yang berkelanjutan menjadi keharusan”, ujar presiden.

Untuk menjaga keberlanjutan ini, presiden juga meminta agar daerah tangkapan air Bendungan Nipah dipelihara dengan memperhatikan sistem konservasi yang baik. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah perbandingan debit maksimum dan debit minimum di bawah 50, laju sedimentasi maksimum 2 mm/tahun, dan rasio ruang terbuka hijau minimal 30 persen.

Presiden memandang perlunya pemberian insentif dari daerah hilir ke hulu sebagai kompensasi pemeliharaan lingkungan di daerah hulu. Sehingga pelestarian kualitas daerah tangkapan air bendungan dapat tercapai.

Lebih lanjut presiden mengatakan, “Beroperasinya Bendungan Nipah turut menjadi bukti nyata bahwa tidak ada infrastruktur yang tidak bisa kita bangun”. Namun Presiden mengingatkan bahwa keniscayaan ini membutuhkan kerjasama dan upaya memberi pengertian kepada masyarakat pemilik lahan. Dan, yang tidak kalah penting, kata presiden, “Proses administrasi kita kerjakan dengan cepat dan benar”.

Kepada Presiden Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, berpesan agar proyek-proyek infrastruktur lainnya turut dipercepat penyelesaiannya.” Sementara, kepada pemerintah daerah, presiden meminta agar meningkatkan sinergi dengan pemerintah pusat dalam menjalankan proyek-proyek strategis.

“Ingat bahwa pusat dan daerah adalah satu kesatuan jahitan tata negara yang saling terkait”, ucap Jokowi Presiden.

Bendungan Nipah dibangun di Desa Tabanah, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, atau tepatnya di Pantai Utara Sampang, 60 km dari Kota Bangakalan. Bendungan ini dibangun tahun 2004 dan selesai pada tahun 2008, namun karena terkendala pembebasan lahan, proses pengisian baru dimulai pada 10 Oktober 2015.(jos/iss/tok)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Surabaya
Sabtu, 15 Februari 2025
27o
Kurs