Jumat, 22 November 2024

Banjir, Warga di Dusun Driyorejo Tidak Bisa Memasak

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Beberapa warga RT 3 RW 2 Dusun Driyorejo yang terdampak menunjukkan aliran Kali Surabaya yang hampir tidak tampak batasnya karena banjir, Kamis (11/2/2016). Foto: Denza Perdana suarasurabaya.net

Sebagian warga di Gang Masjid RT 3 RW 2 Dusun Driyorejo sibuk mengeluarkan perabot rumah tangga dan alat elektronik ke tempat yang lebih tinggi di rumah mereka masing-masing.

Sebagian lainnya menguras air yang tetap saja masuk ke rumah mereka meski sudah terpasang pembatas triplek di pintu rumah mereka.

Sementara, anak-anak berenang di air banjir luapan Kali Surabaya yang sampai Kamis (11/2/2016) siang ini mengalirkan aliran air yang cukup deras dari daerah Barat Kecamatan Driyorejo Gresik.

Imam Komari Warga RT 3 RW 2 yang rumahnya cukup tinggi dari jalan di kampung itu mengatakan, air tetap masuk hingga ke dapur rumah. Sehingga, aktivitas rumah tangga pun berhenti.

Para ibu di kampung itu tidak bisa memasak sehingga terpaksa warga di lingkungan itu membeli makanan di luar. Itu pun harus berjalan melalui genangan air yang cukup tinggi.

Di bagian dalam kampung yang berdekatan dengan sungai air sudah melebihi lutut orang dewasa.

Komari mengatakan, salah satu faktor yang menyebabkan air masuk dan meluas ke RW lain di dusun itu karena adanya tanah bibir sungai yang terkeruk sebagai akses ke perahu tambang ke Desa Semampir.

Memang ada dua lokasi perahu tambang di RT 3 RW 2 dusun ini yang saat banjir seperti ini berhenti total. Tidak tampak satu pun penambang perahu di lokasi itu.

Warga sudah berupaya menanggul air dengan seadanya dengan karung berisi tanah tepat di akses masuk perahu tambang. Tapi percuma, karena air tetap menerobos tanggul-tanggul itu dan menggenangi hampir seluruh dusun.

Cukup lama, kata Komari, kali brantas yang melintasi dusun itu tidak dikeruk. Baik oleh warga sekitar apalagi oleh Dinas PU Pengairan Kabupaten Gresik.

“Banjir memang setiap tahun melanda dusun Driyorejo tapi sebelumnya rumahnya yang cukup tinggi tidak sampai kemasukan air. Pernah terjadi banjir air rob serupa pada sekitar tahun 2009 lalu tapi banjir kali ini adalah yang terparah,” kata dia.

Sebabnya, menurutnya, karena DAM di Sungai Gunungsari atau DAM Rolak Surabaya sampai saat ini tidak dibuka. Alasannya karena ketinggian air di Sungai Rolak juga tinggi.

Hingga Kamis (11/2/2016) siang ini belum tampak ada bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik baik makanan maupun obat-obatan.(den/dop/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs