Sabtu, 23 November 2024

Banjir Sidoarjo Berkah Bagi Petani

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Salah seorang petani di ladang Desa Lebo, Kecamatan Sidoarjo, Sabtu (6/2/2016) siang. Foto: Denza Perdana suarasurabaya.net

Hujan lebat yang mengakibatkan banjir di tengah kota Sidoarjo, Jumat (5/2/2016) malam bagi petani di Desa Lebo, Kecamatan Sidoarjo, malah dianggap berkah.

Muhammad Munif salah satu Ketua Kelompok Tani di Desa Lebo mengatakan, justru saat musim hujan seperti sekarang, air irigasi dari sungai terdekat tidak terpakai.

“Karena sudah cukup air. Dam di sungai kalau seperti ini malah dibuka. Air dibiarkan lewat sampai ke Sungai Porong, supaya tidak luber ke sawah,” ujarnya ketika ditemui suarasurabaya.net, Sabtu (6/2/2016).

Menurutnya, lahan pertanian di desa Lebo seluas kurang lebih 38 hektare. Munif menyebutkan, ada sekitar 55 orang petani yang tergabung dalam kelompoknya.

“Kalau pemilik lahannya, kurang lebih ada 192 orang, tapi yang mengelola hanya 55 orang. Kebanyakan menyewa lahan,” katanya.

Sebelumnya, Fatchur Rahman Kepala Dinas PU Pengairan Sidoarjo mengatakan banjir di tengah Kota Sidoarjo memang musibah bagi warga kota. Namun menjadi berkah bagi petani.

Justru menurut Munif, petani di Desa Lebo akan kesulitan mendapatkan air di musim kemarau. “Yang diutamakan untuk air minum dan air bersih ke perumahan, petani dilupakan,” katanya.

Kini, saat hujan lebat dan banjir melanda Kota Delta ini, petani seolah-olah dijadikan kambing hitam.

Munif mengklaim, justru para petani di daerah timur Sidoarjo, dekat Sungai Karanggayam, saat hujan turun dengan intensitas tinggi seperti sekarang, banyak mengeluh.

“Di sana itu petaninya pasti sambat kalau hujan. Apalagi sampai banjir hingga tanggulnya jebol, pasti kena sawah dan sawahnya rusak,” ujarnya.

Dia menyebutkan, salah satunya petani di desa Prasung, Kecamatan Buduran, Sidoarjo. (den/fik)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs